Rabu, 25 Oktober 2017

PERPUSTAKAAN

PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH


SD NEGERI 8 SILIH NARA





KECAMATAN SILIH NARA
KABUPATEN ACEH TENGAH PROVINSI ACEH
TAHUN 2015

A PENDAHULUAN

Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan usaha membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya … (Sulistyo Basuki, 1993). Di samping itu dalam penjelasan Undang-undang Pendidikan Nasional kita, di sebutkan bahwa salah satu sumber belajar di sekolah yang amat penting tetapi bukan satu satunya adalah perpustakaan. Sebagai salah satu sumber belajar di sekolah perpustakaan membantu tercapainya misi dan visi sekolah tersebut. Mengingat pentingnya peran perpustakaan sekolah maka perlu adanya suatu pengelolaan atau manajemen yang tepat  dan cepat sehingga fungsi perpustakaan sekolah benar-benar terwujud. Namun masalahnya sekarang adalah tidak sedikit perpustakaan sekolah yang pengelolaannya masih kurang profesional. Kalaupun sudah baik, bagaimana perpustakaan sekolah mampu memenuhi kebutuhan penggunanya akan berbagai  pengetahuan dan informasi secara mudah dan cepat di era globalisasi ini. Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi managemen perpustakaan (SIM Perpus) dengan memanfaatkan komputer. Akan tetapi mampukah para pengelola perpustakaan terutama kepala sekolah sebagai stake holder di sekolah mewujudkan perpustakaan sekolah yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) dengan menggunakan SIM Perpustakaan?

Perpustakaan sebagai jantung sebuah lembaga pendidikan, sudah selayaknya mendapatkan porsi dan posisi yang strategis guna merealisasikan visi dan misi sekolah. Semua pihak, khususnya kepala sekolah harus memberi perhatian lebih akan eksistensi perpustakaan di sekolah, dan tidak lagi dianggap sebagai tempat menyimpan buku bekas, barang-barang tidak terpakai, bahkan tempat bermain saat tidak ada KBM. Hal ini tentu sangat ironis dan tidak mendidik.

Dari berbagai sudut pemikiran diatas, Perpustakaan SDN 8 SILIH NARAberupaya melakukan terobosan dan revitalisasi peran dan fungsi perpustakaan sekolah untuk mendukung program dan visi-misi sekolah. Berbagai program dan terobosan yang direncanakan, diharapkan dapat memberi ruang yang lebih besar agar perpustakaan sekolah sebagai center of knowledge dapat terealisasi secara optimal.

B. DASAR HUKUM
1.      Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem  pendidikan Nasional;
2.      Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3.      Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan;
4.      Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah
5.      Surat Keputusan Kepala  kepala Sekolah Nomor…. Tahun ………. tentang pengangkatan kepala Perpustakaan SDN 8 SILIH NARA tahun 2014/2015

C. TUJUAN

C.1 TUJUAN UMUM

Menjadi perpustakaan sekolah terdepan di SDN 8 SILIH NARA serta pusat IPTEK dan sumber belajar warga sekolah guna mendukung kegitan belajar mengajar di sekolah dan merealisasikan visi misi serta suksesnya program KEMILAU

C.2. TUJUAN KHUSUS
1.        Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca khususnya serta mendayagunakan budaya tulisan, dalam berbagai sektor kehidupan;
2.        Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta memanfaatkan informasi;
3.        Mendidik siswa agar memelihara dan memanfaatkan bahan pustakan secara tepat guna dan berhasil guna;
4.        Meletakkan dasar kearah proses pembelajaran mandiri;
5.        Memupuk dan mengembangkan minat dan bakat siswa;
6.        Menumbukan penghargaan siswa terhadap pengalaman imajinatif;
7.        Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi atas tanggungjawab dan usaha sendiri

C.3. TUJUAN STRATEGIK
1.        Melaksanakan layanan perpustakaan;
2.        Mewujudkan qualitas dan quanitas buku bacaan dan referensi;
3.        Melayani semua warga sekolah dengan layanan prima;
4.        Menerapkan administrasi pustaka yang professional dan akuntabel;


D. FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Perpustakaan Sekolah berfungsi sebagai pusat belajar mengajar, pusat informasi, pusat penelitian sederhana dan rekreasi sehat melalui bacaan hiburan. Dalam kaitan dengan kurikulum yang diterapkan di SDN 8 SILIH NARA, perpustakaan sekolah berfungsi:

1.      Wadah atau wahana pengetahuan, administrasi dan organisasi yang sesuai sehingga memudahkan penggunaannya;
2.      Sumber rujukan (reference centre) siswa, guru, tenaga bimbingan, tenaga administrasi dan pegawai yang berada dibawah naungan SDN 8 SILIH NARA
3.      Sarana pendukung dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan pendidikan nasional;
4.      Pusat informasi bagi kegiatan belajar mengajar;
5.      Sumber yang menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kegiatan penunjang kegiatan belajar mengajar, seperti kegiatan yang berkaitan dengan budaya, seni, kreasi dan budaya.


E. SASARAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
1.        Para siswa SDN 8 SILIH NARA
2.        Kepala sekolah dan guru SDN 8 SILIH NARA
3.        Staf administrasi dan tatalaksana SDN 8 SILIH NARA


F. PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Rencana kerja perpustakaan sekolah yang tertuang dalam program kerja perpustakaan secara umum akan mengacu pada tugas pokok perpustakaan sekolah, tujuan institusi, visi dan misi sekolah. Hal ini didasari oleh kepentingan bersama untuk menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien.

1. PROGRAM JANGKA PENDEK
1.        Menyediakan dan menghimpun bahan pustaka, informasi, sesuai kurikulum sekolah;
2.        Menyediakan dan melengkapi fasilitas perpustakaan sesuai kebutuhan;
3.        Mengolah dan mengorganisasikan bahan pustaka dengan system tertentu shingga memudahkan penggunaannya;
4.        Melaksanakan layanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan menarik;
5.        Meningkatkan minat baca murid, guru, dan staf tata laksana;
6.        Menambahkan koleksi bahan pustaka secara berkala untuk memenuhi kebutuhan pegguna layanan perpustakaan;
7.        Pembuatan proposal permintaan buku/majalah/jurnal pada beberapa lembaga/instansi/penerbit tertentu;
8.        Memelihara bahan pustaka agar tahan lama dan tidak cepat rusak.
9.        Menerbitkan kartu perpustakaan bagi siswa, guru dan staf tata laksana;
10.    Menerbitkan berbagai administrasi perpustakaan (kartu buku, kantong, lebeling, catalog buku, dll;
11.    Inventarisasi, klasifikasi dan katalogisasi bahan pustaka;
12.    Entry data anggota perpustakaan pada Sistim Informasi Perpustakaan (SIP);
13.    Pelayanan peminjaman buku perpustakaan;
14.    Penerbitan Surat Tanda Bebas Perpustakaan (STBP) bagi siswa kelas VI sebagai syarat pengambilan Ijazah;
15.    Mengikuti beberapa lomba perpustakaan sekolah, baik tingkat kabupaten, provinsi atau nasional.

2. PROGRAM JANGKA PANJANG
1.        Menerapkan system layanan perpustakaan berbasis ICT;
2.        Menerapkan E-Library learning;
3.        Merealisasikan qualitas dan quantitas buku minimal 1500 judul dengan 15.000.000 eks pada tahun 2017;
4.        Terciptanya ruangan perpustakaan yang memadai, kondusif dan menyenangkan.




H.  RENCANA PROGRAM & ANGGARAN BIAYA PERPUSTAKAAN TAHUN 2014-2015

Program
Jumlah
Biaya
Pelaksanaan
1.Pembenahan ruang perpustakaan sebagai rumah belajar yang nyaman dan kondusif
1.    Pengadaan sarana perpustakaan (lemari buku, meja baca, kursi, lemari, kotak katalog, tempat penyimpanan Koran/majalah, lemari tempat TV, VCD, CD/DVD,  dll);
2.    PengadaanGorden ruangan
3.    Pengadaan Ambal
4.    Pengadaan kipas angin besar
5.    Mading/Pusat informasi perpustakaan
6.    Pembenahan administrasi perpustakaan:
7.    Service & pembelian CD Writer komputer untuk perpustakaan
8.    Menyempurnakan software perpustakaan
9.    Cetak Kartu kendali buku
10. Cetak kartu pinjaman
11. Kantong buku
12. Cetak Lebel buku
13. Cetak Kartu perpustakaan
14. ATK, dll
1.    Pengadaan buku dan media belajar lainnya:
1.    Buku pelajaran @ 5 eks x 13 pel. X 3 kelas
2.    Pengadaan buku referensi
3.    Pengadaan buku pengetahuan umum, karya sastra, dll.
4.    Pengadaan CD/DVD pembelajaran yang memadai
2. Penerbitan kartu perpustakaan
3. Inventarisasi bahan pustaka
4. Entri buku pustakan pada SIM
5. Katalogisasi, lebeling buku pustaka
6. Pembuatan dan pengiriman proposal bantuan buku/jurnal/majalah dan bahan pustaka lainnya
7. Memanfaatkan SIM Perpustakaan
8. Mengikuti Lomba Perpustakaan
9. Perbaikan buku yang rusak
10. Pelayanan pinjaman bahan pustaka
11. Penerbitan Surat Tanda Bebas Perpustakaan (STBP)




Jumlah


I. SUMBER DANA

1. RAPBS tahun 2014-2015;
2. Subsidi dana SBI 2014-2015;
3. Siswa baru tahun 2014-2015;
4. Pemerintah, lembaga swasta, penerbit dll. yang tidak mengikat

J. JENIS-JENIS LAYANAN PERPUSTAKAAN
1. Peminjaman berbagai jenis buku pelajaran, referensi, sastra, majalah, dll.
2. Multimedia (TV, VCD/DVD, Infokus, dll
3. Pemutaran Film-film/CD/DVD pembelajaran
4. E-Library learning

K. STRUKTUR PENGELOLA PERPUSTAKAAN

1. Penanggungjawab            : ZAINAB, S.Pd (Kepala Sekolah)
2. Kepala Perpustakaan       : SIRMIANSYAH, S.Pd
4. Bag. Teknis                      : ARIANSYAH, S.Pd
5. Bag. Layanan/Sirkulasi   : GUSTINAWATI, S.Pd
L. PENUTUP

Program kerja perpustakaan ini merupakan acuan, pedoman dan rencana untuk 1 tahun. Program kerja ini diharapkan dapat menjadi titik awal kemajuan perpustakaan SDN 8 SILIH NARA  Peran serta semua pihak sangat berpengaruh pada realisasi program ini. Karenanya, diharapkan semua pihak dapat terlibat baik secara langsung maupun tidak lagsung dalam rangka merealisasikan berbagai program yang telah dibuat.


…………..,  Juli 2014
Mengetahui:                                                                               Kepala Perpustakaan
Kepala SDN 8 SILIH NARA




ZAINAB, S.Pd                                                                         SIRMIANSYAH, S.Pd
NIP………………………..                                                      NIP………………………


PROGRAM KERJA MINGGUAN

NO
HARI
JENIS KEGIATAN
WAKTU
1
Senin-Sabtu
Setiap istirahat siswa mengunjungi perpustakaan
a. Istirahat pertama

b.Istirahat kedua
2
Senin- Sabtu
Pagi sebelum KBM berjalan siswa diharapkan pagi membaca di perpustakaan kurang lebih 10 menit maupun lebih, terjadwal sebagai berikut:

  1. Senin kelas 1

  2. Selasa kelas 2

  3. Rabu kelas 3

  4. Kamis kelas 4

  5. Jumat kelas 5

  6. Sabtu kelas 6
Sebelum KBM dimulai
3
Senin
Satu minggu satu kali diadakan sosialisasi mengenai perkembangan perpust maupun pengumuman mengenai perlombaan di perpustakaan
Istirahat pertama
4
Jum’at
Satu minggu sekali diadakan mading yang menyusun warga sekolah dari siswa,pendidik maupun tenaga kependidikan
Sepulang sekolah
5
Senin – Sabtu
Pelayanan bahan rujukan maupun bahan pustaka oleh pustakawan kepada pengguna meliputi:

  1. Siswa

  2. Pendidik

  3. Kependidikan

SD Negeri Ngandagan
Selama jam kerja perpustakaan ” Aneka Ilmu”
6
Sabtu
Penyiangan bahan pustaka mingguan
Sepulang jam kerja
7
Senin dan Rabu Sabtu
Nonton pemutaran kegiatan siswa diperpustakaan maupun film dokumenter kegiatan,film sejarah jadwal disesuaikan
Istirahat pertama
8
Jum’at
Rapat petugas perpustakawan
Pulang sekolah
PROGRAM KERJA BULANAN

NO
HARI
JENIS KEGIATAN
WAKTU
1
Sabtu
Diadakan membaca bersama dengan Perpusda menggunakan sarana Perpstakaan Keliling yang diikuti warga sekolah
Menyesuaikan
2
Minggu terakhir dalam satu bulan
Diadakan lomba Sinopsis bagi siswa –siswa SD Negeri Ngandagan di perpustakaan ” aneka Ilmu”
Menyesuaikan
3
Minggu terakhir dalam satu bulan
Diadakan lomba kerajinan membaca di perpustakaan dan lomba karya mading dalam rangka promosi perpustakaan
Menyesuaikan
4
Satu bulan satu kali
Diadakan penyiangan buku satu bulan satu kali
Sepulang sekolah
5
Minggu terkhir dalam bulan
Penyerahan laporan bulanan kepada kepala perpustakaan dan kepala sekolah oleh pustakawan
Menyesuaikan
6
Sabtu
Penyiangan bahan pustaka mingguan
Sepulang jam kerja





















PROGRAM KERJA TAHUNAN

NO
HARI
JENIS KEGIATAN
WAKTU
1
Awal tahun
Diadakan Temu Kembali oleh pustakan dalam Bahan pustaka maupun Bahan Rujukan
menyesuaikan
2
Awal tahun
Penghitungan jumlah buku dan pembukuan bahan pustaka
Menyesuaikan
3
Awal tahun
Diadakan meeting mengenai perkembangan perpustakaan ” Aneka Ilmu”
Menyesuaikan
4
Awal tahun
Diadakan promosi bahan pustaka dan perpustakaan bagi warga sekitar sekolah dan warga sekolah menggunakan pamflet maupun menggunakan media informasi di program TI
Menyesuaikan
5
Awal tahun
Mengumpulkan laporan tahunan oleh pustakawan kepada kepala perpustakaan dan kepala sekolah
Menyesuaikan


PELAYANAN PERPUSTAKAAN sdn 8 silih nara

A. Pengertian Pelayanan Perpustakaan
Perpustakaan berfungsi sebagai salah satu faktor yang mempercepat akselerasi transfer ilmu pengetahuan, oleh karena nya perpustakaan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem pendidikan suatu lembaga. Selain itu juga perpustakaan berfungsi sebagai sumber informasi, dan merupakan  penunjang yang penting artinya bagi suatu riset ilmiah, sebagai bahan acuan atau referensi.
Melihat fungsi dari perpustakan yang sedemikian “penting” maka layaklah diperhatikan oleh Pustakawan atau pun pengguna perpustakaan bahwa perpustakaan semestinya mampu mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan berbagai aspek lainnya, oleh karena nya kesan perpustakaan sebagai institusi kuno harus mulai dikikis, termasuk juga masalah pelayanan perpustakaan  yang harus memulai pelayanan yang berorientasi pengguna.
Layanan di perpustakaan ideal nya dapat lebih memikat, bersahabat, cepat, dan akurat, ini berarti orientasi pelayanan perpustakaan harus didasarkan pada kebutuhan pengguna, antisipasi perkembangan teknologi informasi dan pelayanan yang ramah, dengan kata lain menempatkan pengguna sebagai salah satu faktor penting yang mempengaruhi kebijakan pada suatu perpustakaan, kesan kaku pelayanan diperpustakaan harus dieliminir sehingga perpustakaan berkesan lebih manusiawi.
Secara umum pelayanan di perpustakaan dapat diartikan suatu kegiatan atau aktivitas dalam memberikan jasa layanan kepada pengunjung perpustakaan tanpa membedakan status sosial, ekonomi, kepercayaan maupun status lainnya.

 B. Jenis Layanan Perpustakaan
Layanan diperpustakaan secara teknis terbagi kedalam 3 kategori, yaitu:
1.       Layanan Teknis. Layanan ini biasanya berupa pengadaan dan pengolahan bahan pustaka, serta menginformasikan bahan pustaka yang telah diolah, serta ketersediaan berbagai fasilitas penunjang lainnya.
2.       Layanan Pemakai. Biasanya layanan yang berhubungan langsung dengan pengguna perpustakaan yaitu: Sirkulasi, Skirpsi, Referensi, Reserve, OPAC,  Internet, Multi Media dan lain sebagainya
3.       Layanan Administrasi. Layanan Administrasi terdiri dari dua kategori, yaitu layanan untuk administrasi perpustakaan/staf perpustakaan dan administrasi untuk pengguna perpustakaan, jenis layanan biasa nya berupa surat menyurat dan pengarsipan dokumen.

C. Sistem Pelayanan Perpustakaan
Perpustakaan perlu menentukan sistim pelayanan yang jelas, agar pengunjung dapat memanfaatkan koleksi buku yang ada di perpustakaan dengan baik. Ada 2 sistim pelayanan perpustakaan yang dikenal dewasa ini :
1.       Pelayanan Terbuka
Pada sistem pelayanan terbuka anggota atau peminjam dapat langsung memilih buku yang dikehendali secara bebas pada rak buku. Dan jika mengalami kesulitan dapat meminta bantuan pada petugas perpustakaan.
2.       Pelayanan Tertutup
Pada pelayanan tertutup para peminjam atau pengunjung tidak bisa langsung mengambil buku yang diinginkan pada rak buku, tetapi harus melihat dulu di laci katalog buku. Setelah ditemukan dicatat di nomor klas buku dan diberikan pada petugas. Selanjutnya petugas perpustakaan mengambilkan buku yang dimaksud.Untuk dapat melaksanakan pelayanan dengan baik pada kedua macam sistem pelayan perpustakaan tersebut diperlukan beberapa syarat, yaitu:
a. Koleksi harus disusun secara sistematis
1.       Koleksi buku atau brosur dan leaflet disusun menurut nomer panggilnya.
2.       Koleksi majalah menurut bidang subjek luas, yang di dalamnya disusun menurut abjad judul majalahnya.
3.       Koleksi rujukan menurut jenis publikasinya, yang berbentuk buku disusun menurut nomer panggil dan yang berupa majalah disusun menurut abjad judul, namun disimpan di dalam ruang koleksi rujukan. Ruang koleksi rujukan sejogyanya dekat dengan ruang baca perpustakaan, agar pengguna dapat menggunakan bahan rujukan sewaktu ia memerlukan.
b. Alat temu kembali koleksi pustaka harus lengkap :
1.       Katalog buku/brosur/leaflet. Harus dapat ditelusur dari berbagai titik telusur, yaitu dari nama pengarang, judul, lembaga penerbit, maupun subjek.
2.       Katalog majalah, katalog ini penting untuk menunjukkan judul-judul majalah yang dimiliki perpustakaan. Selain informasi mengenai judul diperlukan juga data tentang volume, nomor, dan tahun terbitnya agar pengguna dapat memastikan apakah ia akan menggunakan koleksi majalah perpustakaan tersebut atau harus mencari di perpustakaan lain yang memiliki volume/nomor tertentu.
3.       Indeks artikel majalah dan monograf analitik. Indeks tersebut biasanya memuat judul-judul artikel yang dikutip dari majalah dan buku/monograf semacam prosiding, risalah dan lain-lain yang isinya terdiri atas artikel/karya tulis. Indeks majalah/monograf analitik ada juga yang dilengkapi dengan abstrak, anotasi atau ringkasan karya tulis.
c. Pendaftaran
1.       Pendaftaran biasa dilakuakan di awal, dimana harus mengisi sebuah form dan identitas diri sesuai kartu identitas. Lalu menginputkan kode pin untuk kondisi unik. Biasanya untuk peminjaman pertama, dapat dilakukan dengan meninggalkan karu identitas sebelum kartu anggota jadi.
2.       Membayar uang administrasi untuk biaya penggantian pembuatan kartu anggota.
3.       Data anggota disimpan di database digital maupun manual. Digital disini berupa data yang disimpan kedalam komputer. Lalu data manual merupakan data yang dicatat dibuku secara tulis tangan.
d. Peminjaman
1.       Setelah konsumen mendapatkan buku yang diinginkan maka selanjutnya dapat ke bagian administrasi untuk melakukan peminjaman
2.       Pihak administrsi melakukan pengecekan data anggota di database. Lalu dicocokan dengan kartu anggota yg di bawa oleh anggota dan pin yang di masukkan oleh peminjam
Penyusunan dokumen/literatur secara sistematik di rak sebenarnya sudah memudahkan pustakawan/pengguna mencari dokumen. Pengguna yang memerlukan suatu subjek tertentu bila menemukan satu koleksi pustaka mengenai subjek tersebut akan dapat 9 pula menemukan judul koleksi pustaka lain dalam kelompok subjek tersebut, karena letak koleksi pustaka bersubjek sama selalu ditempatkan saling berdekatan.
 D. Sistem Pelayanan di perpustakaan sekolah
Layanan di perpustakaan sekolah bertujuan untuk menyajikan informasi guna kepentingan peningkatan pelaksanaan proses belajar mengajar dan rekreasi bagi semua warga sekolah dengan mempergunakan bahan pustaka yang dimilikinya. Sebagai suatu lembaga jasa, keberhasilan perpustakaan sangat tergantung dari sistem dan pelaksanaan aspek layanannya kepada para pemakainya. Secara umum, perpustakaan yang berhasil adalah perpustakaan yang banyak dikunjungi oleh masyarakat pemakainya untuk memanfaatkan sumber-sumber informasi yang ada didalamnya.
Oleh karena itu, perpustakaan sekolah agar dapat melaksanakan layanan yang baik hendaknya harus mempunyai petugas perpustakaan yang aktif (Perpustakaan Nasional RI, 1994:71). Ditinjau dari sasaran yang dituju, maka ada tiga jenis layanan yang diberikan oleh perpustakaan sekolah menurut Hengky Latul (1990:80), yaitu:
1.       Layanan kepada guru yaitu, dengan memberikan kegiatan berupa peningkatan pengetahuan guru mengenai subjek yang menjadi bidangnya, membantu guru dalam mengajar di kelas, menyediakan pesanan bahan pustaka bahan pustaka yang dibutuhkan mata pelajaran tertentu, menyediakan bahan informasi bagi kepentingan penelitian yang diperlukan oleh guru dalam rangka meningkatkan profesinya, menyediakan jam cerita, dan mengisi jam pelajaran yang kosong.
2.       Layanan kepada murid yaitu dengan memberikan kegiatan berupa menyediakan bahan pustaka untuk memperluas pengetahuan, menyediakan bahan pustaka untuk memperdalam bidang yang diminati, menyediakan bahan pustaka untuk meningkatkan keterampilan, menyediakan kemudahan kepada murid untuk mengadakan penelitian, dan mengadakan efektifitas untuk meningkatkan minat baca.
3.       Layanan kepada manajemen sekolah yaitu dengan cara perpustakaan sekolah secara aktif membantu pimpinan sekolah dan guru dalam bidang perencanaan, pelaksanaan, pemanduan, dan penilaian program-program pendidikan di sekolah.
Apabila semua sasaran yang diatas telah terpenuhi, maka suatu perpustakaan sudah bisa dianggap berhasil dalam menjalankan sistem pelayanannya.
E. Aktifitas layanan di perpustakaan sekolah.
Aktifitas layanan di perpustakaan sekolah beraneka ragam jenisnya. Tapi kebanyakan perpustakaan sekolah yang ada, hanya memberikan layanan berupa peminjaman bahan pustaka berupa buku. Berikut adalah berbagai aktifitas layanan pada perpustakaan sekolah (Sulistyo-basuki 2005:69-70):
1.       Peminjaman bahan pustaka(buku) baik buku-buku yang menunjang kegiatan belajar mengajar ataupun buku-buku fiksi seperti cerita adat dan novel.
2.       Menyediakan sumber-sumber informasi bagi murid atau guru dan menjawab pertanyaan-pertanyaan murid atau guru tentang berbagai bidang ilmu pengetahuan.
3.       Sekolah yang mempunyai perpustakaan sekolah yang dikelola dengan baik ditempatkan dalam ruangan yang cukup besar dengan fasilitas yang memadai dapat mengadakan “jam perpustakaan”. Ruang perpustakaan harus besar, sebab pada jam ini murid-murid satu kelas diharuskan mengadakan berbagai macam penyelidikan tentang berbagai seni subjek yang berhubungan dengankurikulum sekolah. Kemudian murid-murid ditugaskan menyusun karangan singkat tentang subjek yang telah diselidiki sehingga hasil karya mereka yang baik, dapat dipakai untuk menambah koleksi pada perpustakaan tersebut.
4.       Melayani kebutuhan pelajar dalam kelas. Hal tersebut dapat dilakukan, bila guru kelas memerlukan bahan-bahan dari perpustakaan untuk membantu pelajarannya.
5.       Memberikan pelatihan kepada anak (pendidikan pemakai) supaya mereka dapat menggunakan bahan perpustakaan secara mahir seperti memakai kamus, ensiklopedia, membaca peta dan globe, mengadakan penelitian sesuai dengan tugas dari guru.
6.       Bimbingan minat baca. Sesuai dengan fungsi dan tujuannya, perpustakaan sekolah memegang peranan penting dalam peningkatan minat baca. Perpustakaan membantu mendorong dan mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca yang menuju kebiasaan belajar mandiri. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memberikan bimbingan minat baca yaitu, memperkenalkan cara membaca yang baik karena membaca yang baik merupakan modal fisik yang sangat diperlukan
7.       Layanan pemesanan buku, yaitu merupakan layanan bagi pengguna yang menginginkan suatu buku bacaan namun perpustakaan tersebut tidak memilikinya, maka pengguna bisa memesan kepada pustakawan untuk memasukkannya pada daftar buku yang akan dibeli.
8.       Layanan fasilitas computer dan internet seiring berkembangnya jaman, perpustakaan juga harusnya menyediakan layanan internet dimana pengguna dapat juga mencari informasi melalui media tersebut sehingga tidak terlalu terpaku dengan sumber buku saja.
9.       Layanan audiovisual, yaitu layanan yang dapat membantu pengguna untuk mendapatkan ilmu pengetahuan melalui media berupa TV kabel, VCD/DVD, dan kaset dengan cara seperti pemutaran film-film yang penuh akan unsur edukasi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar agar lebih menarik dan tidak membosankan
10.    Peminjaman majalah, merupakan salah satu layanan yang bertujuan sebagai media rekreasi bagi pengguna yang telah seharian penuh melakukan kegiatan belajar, sehingga dapat menghibur mereka agar kembali bersemangat untuk menghadapi pelajaran berikutnya.
11.    Layanan story telling, merupakan layanan yang dapat membantu para murid untuk belajar mendengarkan, menagkap, dan mengerti apa yang seseorang bicarakan.
Semua hal di atas adalah beberapa bentuk aktifitas pelayanan di perpustakaan sekolah yang ideal. Namun, di Indonesia ini, beberapa sekolah apalagi sekolah negeri tidak dapat menyediakan layanan tersebut apabila tidak ada anggaran dari pemerintah yang dikhususkan untuk perbaikan fasilitas perpustakaan. Karena memang semua aktifitas tersebut terbilang mahal dananya.
 F. Tujuan dan Fungsi Pelayanan Perpustakaan
1.       Pelayanan perpustakaan meliputi layanan:
1.       pada berbagai jenis perpustakaan,
2.       ruang baca,
3.       sirkulasi bahan pustaka,
4.       rujukan,
5.       abstrak dan indeks,
6.       informasi mutakhir,
7.       literatur dan sebagainya.
2.       Perpustakaan adalah pelayanan. Pelayanan berarti kesibukan. Bahan-bahan pustaka sewaktu-waktu harus tersedia bagi mereka yang memerlukannya. Tidak ada perpustakaan kalau tidak ada layanan.
3.       Suatu tanda yang menunjukkan profesi pustakawan adalah kegiatan layanan dan pustakawan harus selalu memperhatikan kebutuhan pembacanya dalam bidang literatur. Perpustakaan menjadi penting jika berhasil menyediakan bahan pustaka secara cepat dan tepat. Agar dapat mengerjakan itu semua dengan baik maka bagian layanan teknis harus mengolah bahan pustaka sebaik-baiknya.
4.       Tujuan utama perpustakaan ialah melayani pembaca memperoleh bahan perpustakaan yang mereka perlukan. Bahan perpustakaan yang terkumpul dipakai di tempat dan dibawa pulang. Bahan perpustakaan yang banyak tetapi rendah pemakaiannya menunjukkan bahan perpustakaan itu kurang baik.
5.       Perpustakaan sekolah memberikan pelayanan kepada guru, murid, dan orang tua murid. Guru-guru dipacu untuk memakai perpustakaan sehingga mereka juga dapat menyuruh murid-murid untuk mencari bahan yang ada di perpustakaan. Perpustakaan sekolah melatih murid agar dapat mencari informasi secara mandiri.
6.       Layanan kepada masyarakat tidak memandang perbedaan ras, umur, jenis kelamin, dan dasar pendidikan. Karena itu cakupan koleksi luas sekali. Ini dimaksudkan agar perpustakaan dapat memberikan kepuasan kepada mereka. Juga tingkat ke dalaman materi koleksi begitu luas dari yang paling sederhana sampai yang paling sulit. Fungsi perpustakaan umum adalah untuk rekreasi dan penelitian. Fungsi pendidikan tak dapat ditinggalkan, sebab ada masyarakat yang tak dapat melanjutkan pelajaran formal. Mereka dapat belajar di perpustakaan umum sampai memiliki pengetahuan yang setaraf dengan mereka yang terpelajar. Bahkan mungkin melebihi mereka karena kebiasaan belajar mandiri membuka kesempatan untuk belajar seumur hidup.
7.       Pelayanan pada perpustakaan khusus diberikan kepada sekelompok pemakai khusus dalam bidang yang khusus pula. Tetapi jika masyarakat luar menghendaki, mereka dapat menggunakan perpustakaan tersebut atas persetujuan penyelenggara perpustakaan.
8.       Layanan ruang baca merupakan bagian pokok dalam kegiatan layanan perpustakaan, selain layanan sirkulasi dan layanan teknis.
9.       Upaya untuk meningkatkan mutu layanan perpustakaan tidak boleh dipisahkan dengan kegiatan pustakawan sehari-hari.
10.    Sirkulasi Bahan Pustaka menyangkut masalah peredaran bahan-bahan perpustakaan yang dimiliki oleh perpustakaan dengan para pemakainya. Yang dibahas adalah masalah peminjaman, misalnya bahan-bahan yang boleh dipinjam, jangka waktu peminjaman, jam buka perpustakaan, dan statistik untuk membuat laporan perpustakaan. Umumnya perpustakaan meminjamkan buku hanya pada masyarakat di lingkungan tertentu. STAFF
Pustakawan adalah anggota staf berkualifikasi profesional yang bertanggung jawab atas perencanaan dan pengelolaan sebuah perpustakaan, sedapat mungkin dibantu staf yang cukup,bekerja sama dengan semua anggota komunitas,dan berhubungan dengan perpustakaan umum lainya.
Peran pustakawan bervariasi tergantung pada kondisi saat ini. Di dalam konteks khusus, ada ranah umum pengetahuan yang penting jika pustakawan mengembangkan dan mengoperasikan jasa perpustakaan yang efektif: yaitu mencakup sumber daya, manajemen perpustakaan dan informasi serta pengajaran. Di dalam lingkungan jaringan yang makin berkembang, pustakawan harus Kompeten dalam perencanaan dan pengajaran keterampilan menangani informasi yang berbeda-beda bagi konsumen dan penerbit. Dengan demikian, pustakawan harus melanjutkan pengembangan dan pelatihan profesionalnya.
LAYANAN PENINGKATAN MINAT BACA
Layanan Peningkatan Minat Baca
Peningkatan minat baca adalah suatu hal yang sangat peting tetapi seolah dilupakan orang. Kita mempercayakan pembinaan ini kepada sekolah, tetapi ternyata sekolah tidak berhasil. Mutu sekolah dari berbagai tingkatan terus merosot. Orang tua sebenarnya juga harus ikut meningkatkan minat baca anak di rumah.
Bacaan anak lelaki tidak sama dengan anak perempuan, jangan kita paksa anak remaja membaca buku seperti yang kita inginkan. Membaca mendorong kita untuk berpikir. Selain itu kita juga memperoleh pengalaman yang tidak terhingga. Dengan bacaan kita bisa mengetahui bagaimana orang-orang Indian di AS dibantai, bagaimana Pangeran Dipenegoro menghadapi peluru tentara Belanda.
Cara meningkatkan minat baca bagi orang AS ialah dengan jalan menyediakan buku-buku di perpustakaan. Terutama di perpustakaan sekolah. Alternatif lain ialah perpustakaan umum. Kedua jenis perpustakaan ini hidup dengan baik karena pajak.
Dari perpustakaan kita bisa memperoleh banyak ide. Tetapi di negara kita, perpustakaan belum membudaya. Memang zaman Belanda sudah ada perpustakaan, tetapi itu untuk kepentingan mereka. Rakyat di pedesaan belum mengerti apakah perpustakaan itu.

KESIMPULAN
Pelayanan perpustakaan terbagi 2, yaitu layanan terbukan dan layanan tertutup. Perpustakaan adalah salah satu tempat yang menyediakan layanannya. Layanan – layanan yang dimiliki pustaka antara lain terdiri dari 3 layanan pokok. Layanan itu seperti layanan teknis, layanan penguna, dan layanan administrasi perpustakaan.
Layanan perpustakaan mempunyai fungsinya masing-masing, apabila ke semua layanan bergabung menjadi satu, maka itu akan membuat kegiatan perpustakaan menjadi tepat guna dan berdaya guna bagi siswanya tentunya.
Keseluruhan layanan itu haruslah disatu padukan sehingga layanan itu mendapatkan respon yang positif dari pembacanya, dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi pembacanya. Dalam aktivitas layanan perpustakaan juga terdapat permasalahan dan nantinya juga ada solusi-solusi berdasarkan peraturan perpustakaan tersebut.



PELAYANAN PERPUSTAKAAN
A. Pengertian Sistem Layanan Perpustakaan
Layanan pengguna perpustakaan merupakan aktivitas perpustakaan dalam memberikan jasa layanan kepada pengguna perpustakaan, khususnya kepada anggota perpustakaan. Jumlah jenis atau macam layanan pengguna perpustakaan sebenarnya cukup banyak. Semua layanan tersebut penyelenggaraannya disesuaikan dengan kondisi tenaga perpustakaan dan kebutuhan penggunanya.
Layanan pembaca merupakan kegiatan peberian pelayanan kepada pengunjung perpustakaan sekolah dalam menggunakan buku-buku dan bahan-bahan pustaka lainnya. Pengunjung perpustakaan sekolah pada dasarnya meliputi murid-murid,guru-guru dan anggota staf lainnya. Pelayanan kepada pengunjung tersebut dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya apabila pelayanan teknisnya dikerjakan dengan baik pula.
Salah satu tujuan didirikannya perpustakaan adalah untuk mendaya gunakan agar koleksi yang dimiliki dapat digunakan semaksial mungkin oleh pengguna. Agar koleksi dan fasilitas perpustakaan dapat dimanfaatkan dengan baik maka perlu diadakan layanan. Layanan perpustakaan pada hakikatnya adalah pemberian segala informasi kepada pengguna perpustakaan dan penyedia segala sarana penelusuran informasi yang tersedia diperpustakaan yang merujuk kepada sebuah informasi. Dalam melaksanakan kegiatan layanan perpustakaan perlu diperhatikan asas layanan, yakni sebagai berikut :
1. Selalu berorientasi kepada kebutuhan dan kepentingan pengguna perpustakaan.
2. Layanan yang diberikan atas dasar keseragaman,keadilan,merata dan memandang pengguna perpustakaan sebagai satu kesatuan yang menyeluruh dan tidak dipandang secara individual.
3. Layanan perpustakaan dilandasai dengan tata aturan yang jelas tujuan untuk engoptimalkan fungsi layanan.peraturan perpustakaan perlu didukung oleh semua pihak agar layanan perpustakaan berjalan dengan baik.
4. Layanan dilaksanakan dengan mempertimbangan factor kecepatan,ketepatan, dan kemudahan dengan didukung oleh administrasi yang baik.
B. Jenis-Jenis Layanan Perpustakaan
1. Pelayanan Sirkulasi
a. Pengertian Pelayanan Sirkulasi
Pelayanan sirkulasi adalah pelayanan yang menyangkut peredaran bahan-bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan. Pada pelayanan sirkulasi ini dilakukan proses peminjaman bahan pustaka yang boleh dipinjam, penentuan jangka waktu peminjaman,pengembalian bahan pustaka yang dipinjam dan pembuatan statistik peminjaman untuk membuat laporan perpustakaan.
Untuk melancarkan pekerjaan bagian sirkulasi, perlu dibuatkan buku petunjuk yang memuat keterangan-keterangan mengenai :
o Peraturan penggunaan bahan pustaka
o Macam-macam bahan pustaka yang boleh dan tidak boleh dipinjam.
o Jangka waktu peminjaman, besar denda apabila terlambat mengembalikan, menghilangkan atau merusakkan buku yang dipinjam.
o Keterangan jam buka perpustakaan
o Keterangan mengenai tanda-tanda pada koleksi
o Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.
b. Tugas Layanan Sirkulasi
1. Peminjaman Buku
Ada tiga system layanan perpustakan, yakni sistem layanan terbukan (open access), system layanan tertutup (close acces), dan system layanan campuran (mixed access), ketiga sistim layanan ini ada hubungannya dengan cara bagaimana perpustakaan memberikan kesempatan kepada pembacanya untuk menemukan bahan pustaka. Masing-masing system tersebtu mempunyai dan kelemahan.
a. Sistem Layanan Terbukan (open Acces)
System layanan ini memberikan kebebasan kepada pamakai untuk mencari dan menemukan bahan pustakan yang diperlukan secara langsung. Tujuan system ini layanan terbuka adalah memberikan kesempatan kepada pemakai untuk mendapatkan koleksi seluas-luasnya, tidak hanya sekedar membaca-baca, tetapi mengetahui berbagai alternative dari pilihan koleksi yang ada dirak, yang kira-kira dapat mendukung penelitiannya, system layanan terbuka biasanya diterapkan untuk layanan di perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, dan perpustakaan perguruan tinggi.
Ada beberapa kelebihan yang dapat diambil, apabila perpustakaan menggunakan system ini, antara lain adalah :
a. Pemakai bebas memilih bahan pustaka dirak
b. Pemakai tidak harus menggunakan catalog
c. Pemakai dapat mengganti bahan pustaka yang isinya mirip, jika bahan pustaka yang dicari tidak ada
d. Pemakai dapat membandingkan isi bahan pustaka dengan judul yang dicarinya
e. Menghemat bahan pustaka lebih bermanfaat dan didayagunakan
f. Menghemat tenaga petugas layanan,
Selain kelebihan bermanfaat, system layanan terbuka juga memiliki beberapa kelemahan antara lain adalah :
a. Pemakai cenderung mengembalikan bahan pustaka seenaknya, sehingga mengacaukan dalam penyusunan bahan pustakan di rak.
b. Lebih besar kemungkinan kehilangan bahan pustaka
c. Tidak semua pemakai paham benar dalam mencari bahan pustaka dirak apalagi jika koleksinya sudah banyak
d. Bahan pustaka lebih cepat rusak
e. Terjadi perubahan susunan bahan pustaka di rak. Sehingga perlu penambahan terus menerus.
b. Sistem layanan tertutup (close access)
Pada system layanan koleksi tertutup, pemakai tidak boleh langsung mencari dan mengambil bahan pustakan di rak, teteapi petugas perpustakaan yang akan mencarikan dan mengambilnya di rak. Dengan menggunakan system ini petugas akan lebih sibuk karena harus mencari bahan pustaka dirak, tertama pada jam-jam sibuk pada saat banyak pemakai yang memerlukan bahan pustakan, oleh karena itu, pemakai harus mencari nomor panggil bahan pustaka melalui catalog yang disediakan.
Kelebihan dengan menggunakan system ini layanan tertutup adalah sebagai berikut :
a. Bahan pustakan tersusun rapi dirak, karena hanya petugas yang mengambil dan mengembalikan koleksi
b. Kemungkinan kehilangan bahan pustaka sangat kecil
c. Bahan pustakan tidak cepat rusak
d. Penempatan kembali bahan pustaka yang telah digunakan ke rak lebih cepat
e. Pengawasan dapat dilakukan secara longgar
f. Proses temu kembali dapat dilakukan lebih efektif
Adapun kekurangan dengan menggunakan system layanan tertutup adalah sebagai berikut :
a. Pemakai tidak bebas dan kurang puas dalam menemukan bahan pustaka
b. Bahan pustaka yang didapat kadang-kadang tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai
c. Catalog cepat rusak
d. Tidak semua pemakai paham dalam menggunakan teknik mencari bahan pustaka melalui catalog
e. Tidak sama koleksi dimanfaatkan dan didayagunkan oleh pemakai
f. Perpustakaan lebih sibuk
c. Sistem Layanan Campuran (mixed access)
Layanan campuran merupakan gabungan layanan terbuka dan tertutup. Layanan campuran ini biasanya digunakan oleh Perpustakaan Perguruan Tinggi. Untuk koleksi skripsi, referensi, dan thesis dilayani secara tertutup melalui katalog. Sedangkan untuk koleksi yang bersifat umum menggunakan layanan terbuka.
Pada system layanan campuran perpustakaan dapat menerpkan dua system pelayanan sekaligus, yaitu layanan terbuka dan layanan tertutup. Perpustakaan yang menggunakan system ini layanan campuran biasanya memberikan layanan secara tertutup untuk koleksi skripsi, koleksi referens atau tesis, sedangkan untuk koleksi lainya menggunak system layanan terbuka.
System layanan campuran ini biasanya diterapkan di perpustakaan peruguruan tinggi dan perpustakaan sekolah. Kelebihan layanan campuran ini biasanya diterapkan di perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakan sekolah.
Kelebihan system layanan campuran adalah sebagai berikut :
a. Pemakai langsung menggunakan koleksi referens dan koleksi umum secara bersamaan
b. Tidak memerlukan ruang baca khusus koleksi refens
c. Meghemat tenaga layanan.
Adapun kelemahan system layanan campuran adalah sebagai berikut :
a. Petugas sulit mengontrol pemakai yang menggunakan koleksi referens dan koleksi umum sekaligus
b. Ruang koleksi referens dan koleksi umum menjadi Satu
c. Perlu pengawasan yang lebih ketat
Langkah-langkah peminjaman pustaka sebagai berikut:
1. Peminjam menunjukkan kartu anggota yang masih berlaku.
2. Petugas mencatat.
a. Nomor atau nama anggota yang bersangkutan.
b. Tanggal kembali pada kartu buku.
c. Tanggal kembali pada lembaran tanggal kembali (date due slip) untuk
mengingatkan peminjam waktu penggembalian buku.
d. Nomor panggil buku(call number) dan tanggal kembali buku pada kartu induk peminjaman anggota bersangkutan, bila menggunakan sistem kartu besar.
3. Peminjam menanda tangani kartu buku.
4. Buku diserahkan kepada peminjam.
5. Petugas menyusun kartu buku pada kotak kartu buku berdasarkan tanggal kembali.
6. Petugas menyusun kartu induk peminjaman berdasarkan nomor urut kartu anggota
Semua langkah kerja peminjaman bertujuan untuk :
a. Menggunakan koleksi dan menghindari hilangnya bahan pustaka.
b. Mengetahui siapa peminjam buku serta berapa jumlah buku yang dipinjamnya.
c. Mengetahui batas waktu pengembalian buku-buku yang sedang beredar.
2. Pengembalian Buku
Tidak semua pengunjung perpustakaan senang membaca diperpustakaan sehingga harus meminjam buku yang mereka butuhkan. Buku yang dipinjam pengguna harus dikembalikan keperpustakaan. Pengembalian bahan pustaka tersebut harus tepat pada waktunya, agar pengguna yang lain dapat mempergunakan bahan pustaka tersebut. Hal ini berhubungan erat dengan jumlah bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan. Sebuah perpustakaan yang memiliki koleksi yang terbatas, pada umumnya pengembalian bahan pustaka yang tepat waktu merupakan hal yang sangat penting, termaksuk penentuan waktu peminjaman bahan pustaka yang sangat singkat. Dengan demikian perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan pengguna, karena memiliki koleksi yang sangat terbatas.
Sesuai dengan peminjaman, perpustakaan juga membutuhkan beberapa sarana untuk pengembalian bahan pustaka. Sarana ini berguna untuk memperlancar kegiatan pengembalian bahan pustaka diperpustakaan. Sarana pengembalian bahan pustaka yang biasa digunakan terdiri dari:
1. Kartu buku
2. Stempel “tanda kembali” untuk memberikan tanda bukti bagi pengguna bahwa bahan pustaka yang dipinjamnya telah dikembalikan.
Pada waktu bahan pustaka dikembalikan oleh peminjam, petugas harus memeriksa apakah kondisi dari bahan pustaka dalam keadaan baik atau tidak dan apakah waktu pengembalian bahan pustaka terlambat atau tidak. Pelayanan pengembalian pada perpustakaan kecil, bagian ini sering dijadikan satu dengan bagian peminjaman. Tetapi untuk perpustakaan besar bagian ini dapat berdiri sendiri.
Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004 : 81): Langkah kerja yang dilakukan oleh perpustakaan dalam prosedur pengembalian bahan perpustakaan adalah:
1. Memeriksa keutuhan buku dan tanggal kembali pada lembar tanggal kembali setelahpengguna menyerahkan bahan perpustakaan yang akan dikembalikan.
2. Mengambil kartu buku berdasarkan tanggal kembali.
3. Mengambil kartu pinjaman dari kotak kartu pinjaman berdasarkan nomor anggota yang tertera pada kartu buku.
4. Membubuhkan stempel tanda “kembali” pada kartu buku, lembar tanggal kembali, dan kartu pinjaman.
5. Mengembalikan kartu buku pada kantong buku.
6. Mengembalikan kartu pinjam kedalam kotak kartu buku.
7. Mengelompokkan buku menurut kode bukunya untuk dikembalikan ke dalam rak.
8. Memilih buku:
a. Yang rusak tetapi masih dapat diperbaiki diletakkan pada suatu tempat untuk dikirim ke unit perawatan.
b. Yang rusak tidak dapat diperbaiki diletakkan pada tempat lain untuk disiangi.
3. Statistik Pengunjung/Pinjaman
Tugas ketiga bagian sirkulasi adalah membuat statistic pengunjung dan peminjaman untuk mengetahui seberapa jauh pelayanan perpustakaan sekolah, misalnya berapa jumlah pengunjung pada setiap harinya, setiap bulannya, atau setiap tahunnya,berapa jumlah buku yang dipinjam,golongan buku apa yang sering dipinjam dan sebagainnya.
Statistic pengunjung dan peminjaman harus dibuat dengan sebaik-baiknya,sebab hasilnya selain dapat dijadikan dasar pembuatan laporan, juga dapat dijadikan dasar dalam membuat perencanaan pengadaan buku-buku.
Untuk menghitung jumlah pengunjung dapat dilihat pada daftar hadir perpustakaan sekolah yang seharusnya disediakan dipintu masuk perpustakaan. Janganlah menghitung jumlah pengunjung berdasarkan jumlah pinjaman karena tidak semua pengunjung itu meminjam buku. Selain itu pengunjung meminjam buku lebih dari satu sehingga jumlah pengunjung tidak sama dengan jumlah peminjam.
Dari hasil perhitungan statistic pengunjung dan peminjaman bulanan dimasukkan ke dalam statistic pengunjung dan pinjaman tahunan sehingga dapat diketahui perkembangan pengunjung dan peminjamannya. Apakah semakin lama semakin berkurang atau semakin meningkat. Semua ini dapat dijadikan dasar dalam perencanaan pengembangan perpustakaan sekolah.
Hasil perhitungan statistic seperti yang dijelaskan dapat ditunjukkan kepada siapa saja dengan membuat grafik peminjaman dan grafik pengunjung. Penyajian dalam bentuk grafik ini akan mudah dimengerti banyak orang.
Untuk mengetahui aktifitas layanan maka perlu dibuat suatu statistik layanan sirkulasi.Statistik sirkulasi ini sangat berguna untuk:
a. Menyajikan dan menerangkan data atau kegiatan layanan sirkulasi agar diketahui danmudah dibaca.
b. Salah satu bentuk laporan kegiatan pelayanan sirkulasi kepada pimpinan perpustakaan atau kepada pimpinan yang lebih tinggi.
c. Mensistematiskan bentuk dokumentasi kegiatan sirkulasi.
d. Bahan perbandingan kegiatan sirkulasi antara kurun waktu tertentu.
e. Bahan evaluasi kegiatan sirkulasi baik dari segi kuantitas pelayanan maupun dari segikualitas pelayanan.
Data yang harus dikumpulkan untuk statistik sirkulasi ini minimal adalah:
a.Data pengunjung perpustakaan, yaitu data yang menunjukkan banyaknya pengunjungperpustakaan baik yang melakukan peminjaman maupun yang tidak.
b. Data peminjaman, yaitu data banyaknya bahan pustaka yang dipinjam. Biasanya dikelompokkan menurut nomor klasifikasi dan/atau jenis bahan pustakanya.
c. Data peminjam, yaitu data banyaknya anggota perpustakaan yang melakukan transaksi peminjaman bahan pustaka. Biasanya dikelompokkan berdasarkan murid (kelas 1, 2 atau 3), atau jurusan (IPA, IPS dll), guru, dan staf administrasi.
d. Sesudah data terkumpul maka data tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk tabel,atau grafik maupun teks lengkap, atau bahkan kombinasi dari ketiganya.
2. Pelayanan Referensi
Selain tugas layanan sirkulasi, pelayanan perpustakaan juga bertugas dibidang pelayanan referensi. Pelayanan sirkulasi berhubungan dengan peminjaman dan pengembalian buku-buku sedangkan layanan referensi berhubungan dengan pelayanan pemberian informasi dan pemberian bimbingan belajar.
Higgin (1980) mendefinisikan pelayan referensi ini sebagai kegiatan perpustakaan dalam mejawab pertanyaan pengguna dengan menggunakan koleksi referensi sebagai alat bantu. Sedangkan menurut Hutchins (1944) pelayanan referensi itu adalah layanan yang bersifat pribadi dan langsung bagi mereka yang mencari informasi diperpustakaan untuk berbagai tujuan, dan juga semacam kegiatan perpustakaan yang bertujuan menyediakan informasi tersebut semudah mungkin.
Walaupun definisi tersebut bervariasi tetapi pada dasarnya definsi tersebut mempunyai tujuan dan pengertian yang sama yaitu kegiatan perpustakaaan untuk membantu pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan koleksi referensi sebagai alat bantu serta memberikan bbibingan untuk menemukan dan memakai koleksi referensi.
a. Fungsi layanan Referensi
1. Layanan Informasi
Perpustakaan sekolah harus mempu meberikan pelayanan informasi,dimana pada perpustakaan sekolah yang sudah maju petugas pelayanan informasi ini menjadi tanggungjawab petugas referensi, sedangkan pada perpustakaan sekolah yang masih baru dirintis yang tenaganya sangat terbatas, pelayanan informasi ini langsung ditangani oleh kepala perpustakaan sekolah itu sendiri.
Pada prinsipnya pelayanan informasi diajukan untuk memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pengjung perpustakaan sekolah yang membutuhkan keterangan-keterangan dan memberikan petunjuk tentang bahan-bahan tertentu yang tidak mungkin dapat dilayani oleh bagian sirkulasi.
Tugas pelayanan informasi ini akan bisa terselenggarakan dengan sebaik-baiknya tergantung pada dua factor, yaitu factor kelengkapan koleksi dan factor kemampuan petugas.
a. Kelengkapan Koleksi
Kelengkapan koleksi yang tersedia diperpustakaan sekolah sangat mepengaruhi terhadap pelayan informasi.bagaimana dapat menunjukkan bahan-bahan tententu sementara buku yang tersedia belum memadai. Oleh sebab itu pengadaan bahan-bahan pustaka harus diusahakan secara kontinu. Apabila tidak mampu membeli buku-buku, usahkanlah dengan cara lain,isalnya meminjam dari perpustakaan sekolah lain,menjadi sumbangan dari pihak lain dan sebagainya.
Dalam rangka pelayanan informasi ini koleksi referensi seperti kamus, Ensiklopedi,buku pegangan, buku tahunan, almanac, laporanpenelitian ilmiah, skipsi,thesis,disertasi, dan lainnya jangan diperbolehkan dibawa pulang tetapi hanya sekedar dibaca diruang baca atau ruang referensi. Begitu pula buku-buku yang jumlahnnya hanya satu dan koleksi khusus seperti majalah, surat kabar, peta, globe dan sebagainya jangan diperbolehkan dibawa pulang, tetapi sekedar dibaca diruangan saja.
Tentunya tidaklah mungkin guru,siswa mengetahui secara menyeluruh buku-buku mana yang jumlahnya hanya satu dan buku mana yang julahnya lebih dari satu yang boleh dipinjam dan dibawa pulang. Untuk mengatasi hal tersebut caranya adalah memberikan tanda “R” yang berarti buku referensi. Dengan demikian apabila seorang siswa yang ingin meminjam buku untk dibawa pulang dan ternyata pada label buku ada tanda “R” maka tidak diperbolehkan untuk dibawa pulang tetapi hanya boleh dibaca diruang baca atau ruang referensi saja.
b.KemampuanPetugas
Perpustakaan sekolah yang telah maju khususnya disekolah menengah dan sekolah tinggi memepunyai tenaga yang cukup banyak, sehingga ada petugas yang menjabat sebagai kepala perpustakaan sekolah, ada juga dibagian sirkulasi dan ada pula yang bertugas dibagian referensi. Tetapi perpustakaan sekolah yang masih tahap perintisan petugasnya sedikit atau mungkin hanya satu sehingga selain sebagai kepala perpustakaan juga sekaligus petugas sirkulasi dan referensi. Petugas referensi, baik itu merangkap kepala sekolah atau petugas khusus referensi harus mempunyai pengetahuan yang luas dan mengetahui isi dan ciri khas setiap bahan referensi, seperti kamus, eksiklopedi,almanac dan sebagainya.
Selain itu petugas referensi harus mempunyai sikap yang lemah lembut, sabar, tidak cepat bosan dan putus asa dan yang paling penting lagi petugas referensi harus mapu mengadakan ‘human relation’ dengan pengunjung perpustakaan sekolah sehingga pengunjung tidak merasa takut minta bantuan kepada petugas referensi, pengunjung merasa aman apabila berada didalamperpustakaansekolah.
2.LayananBimbingan
Secara umum bimbingan berarti proses pemberian bantuan secara kontinu kepada murid-urid dengan memperhatikan keadaan individu murid tersebut, sehingga murid tersebut dapat maju semaksimal mungkin dalam kehidupannya. Sedangkan bimbingan belajar adalah proses pemberian bantuan bimbingan belajar secara kontinu kepada murid dalam rangka mencapai penyesuaian dan kemajuan pendidikan.
Memberikan bimbingan kepada para pemakai Perpustakaan untuk mencari bahan pustaka dalam kelompok koleksi referensi yang tepat sesuai dengan bidang masing-masing, dan bagaimana pula cara menggunakannya untuk mencari informasi yang dikehendaki.
Untuk melaksanakan bimbingan belajar seorang pembimbing yang dalam hal ini termasuk pustakawan harus sedikit banyak memahami konsep dasar tentang belajar, seperti hakikat belajar, prinsip-prinsip belajar dan sebagainya. Selain itu pula memahami kesulitan belajar yang biasa terjadi dan bagaimana mengatasinya. Pemahaman tentang konsepsi dasar inilah nantinya diharapkan dapat diaplikasikan dalam proses pemberian bimbingan belajar kepada pengunjung perpustakaan sekolah.
b.Tujuan Layanan Referensi
pada dasarnya layanan referensi mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Memungkinkan pengguna perpustakaan menemukan informasi dengan cepat dan tepat.
2. Memungkinkan pengguna melakukan penelusuran literature atau informasi dengan pilihan yang lebih luas.
3. Memungkinkan pengguna menggunakan koleksi referensi yang tepat guna.



















PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH
DINAS PENDIDIKAN
SD NEGERI 8 SILIH NARA
Jalan Takengon-Angkup.Burni Bius Kec.Silih Nara.Kode Pos 24562

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SD NEGERI 8 SILIH NARA
NOMOR : 421.2 /  57    / SK / SD / 2015
TENTANG
PENETAPAN PENGURUS PERPUSTAKAAN

Menimbang
:
a.
Bahwa untuk kelancaran pelaksanaan peningkatan mutu belajar pada SD Negeri 8 Silih Nara kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah perlu menetapkan Pengelolaan Pengurus Perpustakaan sebagai pembantu kepala sekolah dalam mengelola kelengkapan Administrasi Sekolah di  SD Negeri 8 Silih Nara.


b
Bahwa untuk maksud tersebut perlu di tetapkan dalam suatu surat keputusan Kepala SD Negeri 8 Silih Nara.
Mengingat
:
1.
Undang – Undang Nomor 7 (drt) Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten, Kabupaten dalam lingkungan Daerah Provinsi Sumatra Utara jo. Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1974 Tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Tenggara (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1107).


2.
Undang – Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Aceh (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3893).


3.
Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4134).


4.
Undang – Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301).


5.
Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah undang – undang nomor tahun 2005 tentang perubahan atau undang – undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 38 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4493).


6.
Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara pusat dan daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438). 


7.
Peraturan Pemerintah 25 Nomor Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952).


8.
Qanun Kabupaten Aceh Tengah Nomor 1 Tahun 2005 tentang APBD Kabupaten Aceh Tengah Anggaran 2005).


9.
Keputusan Bupati Aceh Tengah no 224 tahun 2005 tanggal 16 Juli 2005 tentang pembentukan Tim PKS-BBM bidang Pendidikan.

M E M U T U S K A N

Menetapkan
Pertama

:

Menetapkan Pengelolaan pengurus Perpustakaan yang namanya tercantum pada Lampiran I pada surat keputusan ini.
Kedua
:
Segala biaya akibat di keluarkanya keputusan ini di bebankan kepada biaya yang relevan.
Ketiga
:
Hal – hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur lebih lanjut.
Keempat
:
Keputusan ini mulai berlaku sejak Tanggal di tetapkan dengan ketentuan apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan di adakan perbaikan sebagai mana mestinya.


Ditetapkan  Di 
Pada Tanggal
: Burni Bius
: 05 Agustus 2016

Kepala SD Negeri 8 Silih Nara


ZAINAB, S.Pd
NIP. 19610406 198410 2 001





Lampiran  I     : Keputusan Kepala SD Negeri 8 Silih Nara Kecamatan Silih Nara
Nomor             : 421.2 /  57 / SK / SD / 2015
Tanggal           : 05 Agustus  2016
 
PENETAPAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN

Pada SD Negeri 8 Silih Nara Kecamatan Silih Nara. Kabupaten Aceh Tengah.
Tahun 2016

NO
NAMA / NIP
TEMPAT TANGGAL LAHIR
PENDIDIKAN TERAKHIR
Ket
1
2
3
4
5
1.
ARIANSYAH, S.Pd
NIP.-
Burni Bius,
18 Juli 1957
S-I
2017





2.
SIRMIANSYAH, S.Pd
NIP.-
Aceh Tengah,
01 Oktober 1988
S-I
Bahasa Inggris
2012







Burni Bius, 05 Agustus 2016
Kepala SD Negeri 8 Silih Nara




ZAINAB, S.Pd
NIP. 19610406 198410 2 001


0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com