PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH
SD NEGERI 8 SILIH
NARA
KECAMATAN
SILIH NARA
KABUPATEN
ACEH TENGAH PROVINSI ACEH
TAHUN
2015
A PENDAHULUAN
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan
yang tergabung pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang
bersangkutan dengan tujuan usaha membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus
sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya … (Sulistyo Basuki, 1993). Di
samping itu dalam penjelasan Undang-undang Pendidikan Nasional kita, di
sebutkan bahwa salah satu sumber belajar di sekolah yang amat penting tetapi
bukan satu satunya adalah perpustakaan. Sebagai salah satu sumber belajar di
sekolah perpustakaan membantu tercapainya misi dan visi sekolah tersebut.
Mengingat pentingnya peran perpustakaan sekolah maka perlu adanya suatu
pengelolaan atau manajemen yang tepat dan cepat sehingga fungsi
perpustakaan sekolah benar-benar terwujud. Namun masalahnya sekarang adalah
tidak sedikit perpustakaan sekolah yang pengelolaannya masih kurang
profesional. Kalaupun sudah baik, bagaimana perpustakaan sekolah mampu memenuhi
kebutuhan penggunanya akan berbagai pengetahuan dan informasi secara
mudah dan cepat di era globalisasi ini. Untuk itu diperlukan suatu sistem
informasi managemen perpustakaan (SIM Perpus) dengan memanfaatkan komputer.
Akan tetapi mampukah para pengelola perpustakaan terutama kepala sekolah
sebagai stake holder di sekolah mewujudkan perpustakaan
sekolah yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) dengan
menggunakan SIM Perpustakaan?
Perpustakaan sebagai jantung sebuah
lembaga pendidikan, sudah selayaknya mendapatkan porsi dan posisi yang
strategis guna merealisasikan visi dan misi sekolah. Semua pihak, khususnya
kepala sekolah harus memberi perhatian lebih akan eksistensi perpustakaan di
sekolah, dan tidak lagi dianggap sebagai tempat menyimpan buku bekas,
barang-barang tidak terpakai, bahkan tempat bermain saat tidak ada KBM. Hal ini
tentu sangat ironis dan tidak mendidik.
Dari berbagai sudut pemikiran diatas, Perpustakaan
SDN 8 SILIH NARAberupaya melakukan terobosan dan revitalisasi peran dan fungsi
perpustakaan sekolah untuk mendukung program dan visi-misi sekolah. Berbagai
program dan terobosan yang direncanakan, diharapkan dapat memberi ruang yang
lebih besar agar perpustakaan sekolah sebagai center of knowledge dapat
terealisasi secara optimal.
B. DASAR HUKUM
1.
Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan
Nasional;
2.
Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
3.
Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan;
4.
Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Perpustakaan Sekolah/Madrasah
5.
Surat
Keputusan Kepala kepala Sekolah Nomor….
Tahun ………. tentang pengangkatan kepala Perpustakaan SDN 8 SILIH NARA tahun 2014/2015
C.
TUJUAN
C.1
TUJUAN UMUM
Menjadi perpustakaan sekolah terdepan di
SDN 8 SILIH NARA serta pusat IPTEK dan sumber belajar warga sekolah guna
mendukung kegitan belajar mengajar di sekolah dan merealisasikan visi misi
serta suksesnya program KEMILAU
C.2. TUJUAN KHUSUS
1.
Mengembangkan
minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca khususnya serta mendayagunakan budaya
tulisan, dalam berbagai sektor kehidupan;
2.
Mengembangkan
kemampuan mencari dan mengolah serta memanfaatkan informasi;
3.
Mendidik
siswa agar memelihara dan memanfaatkan bahan pustakan secara tepat guna dan
berhasil guna;
4.
Meletakkan
dasar kearah proses pembelajaran mandiri;
5.
Memupuk
dan mengembangkan minat dan bakat siswa;
6.
Menumbukan
penghargaan siswa terhadap pengalaman imajinatif;
7.
Mengembangkan
kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi atas tanggungjawab dan usaha
sendiri
C.3.
TUJUAN STRATEGIK
1.
Melaksanakan
layanan perpustakaan;
2.
Mewujudkan
qualitas dan quanitas buku bacaan dan referensi;
3.
Melayani
semua warga sekolah dengan layanan prima;
4.
Menerapkan
administrasi pustaka yang professional dan akuntabel;
D.
FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Perpustakaan Sekolah berfungsi sebagai
pusat belajar mengajar, pusat informasi, pusat penelitian sederhana dan
rekreasi sehat melalui bacaan hiburan. Dalam kaitan dengan kurikulum yang
diterapkan di SDN 8 SILIH NARA, perpustakaan sekolah berfungsi:
1.
Wadah
atau wahana pengetahuan, administrasi dan organisasi yang sesuai sehingga
memudahkan penggunaannya;
2.
Sumber
rujukan (reference centre) siswa, guru, tenaga bimbingan, tenaga administrasi
dan pegawai yang berada dibawah naungan SDN 8 SILIH NARA
3.
Sarana
pendukung dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan pendidikan
nasional;
4.
Pusat
informasi bagi kegiatan belajar mengajar;
5.
Sumber
yang menyediakan bahan-bahan yang bermanfaat bagi kegiatan penunjang kegiatan
belajar mengajar, seperti kegiatan yang berkaitan dengan budaya, seni, kreasi
dan budaya.
E.
SASARAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
1.
Para
siswa SDN 8 SILIH NARA
2.
Kepala
sekolah dan guru SDN 8 SILIH NARA
3.
Staf
administrasi dan tatalaksana SDN 8 SILIH NARA
F.
PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Rencana kerja perpustakaan sekolah yang
tertuang dalam program kerja perpustakaan secara umum akan mengacu pada tugas
pokok perpustakaan sekolah, tujuan institusi, visi dan misi sekolah. Hal ini
didasari oleh kepentingan bersama untuk menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar
yang efektif dan efisien.
1. PROGRAM JANGKA PENDEK
1.
Menyediakan
dan menghimpun bahan pustaka, informasi, sesuai kurikulum sekolah;
2.
Menyediakan
dan melengkapi fasilitas perpustakaan sesuai kebutuhan;
3.
Mengolah
dan mengorganisasikan bahan pustaka dengan system tertentu shingga memudahkan
penggunaannya;
4.
Melaksanakan
layanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan menarik;
5.
Meningkatkan
minat baca murid, guru, dan staf tata laksana;
6.
Menambahkan
koleksi bahan pustaka secara berkala untuk memenuhi kebutuhan pegguna layanan
perpustakaan;
7.
Pembuatan
proposal permintaan buku/majalah/jurnal pada beberapa lembaga/instansi/penerbit
tertentu;
8.
Memelihara
bahan pustaka agar tahan lama dan tidak cepat rusak.
9.
Menerbitkan
kartu perpustakaan bagi siswa, guru dan staf tata laksana;
10.
Menerbitkan
berbagai administrasi perpustakaan (kartu buku, kantong, lebeling, catalog
buku, dll;
11.
Inventarisasi,
klasifikasi dan katalogisasi bahan pustaka;
12.
Entry
data anggota perpustakaan pada Sistim Informasi Perpustakaan (SIP);
13.
Pelayanan
peminjaman buku perpustakaan;
14.
Penerbitan
Surat Tanda Bebas Perpustakaan (STBP) bagi siswa kelas VI sebagai syarat
pengambilan Ijazah;
15.
Mengikuti
beberapa lomba perpustakaan sekolah, baik tingkat kabupaten, provinsi atau
nasional.
2. PROGRAM JANGKA PANJANG
1.
Menerapkan
system layanan perpustakaan berbasis ICT;
2.
Menerapkan
E-Library learning;
3.
Merealisasikan
qualitas dan quantitas buku minimal 1500 judul dengan 15.000.000 eks pada tahun
2017;
4.
Terciptanya
ruangan perpustakaan yang memadai, kondusif dan menyenangkan.
H.
RENCANA PROGRAM & ANGGARAN BIAYA PERPUSTAKAAN TAHUN 2014-2015
Program
|
Jumlah
|
Biaya
|
Pelaksanaan
|
1.Pembenahan
ruang perpustakaan sebagai rumah belajar yang nyaman dan kondusif
1. Pengadaan
sarana perpustakaan (lemari buku, meja baca, kursi, lemari, kotak katalog,
tempat penyimpanan Koran/majalah, lemari tempat TV, VCD, CD/DVD, dll);
2. PengadaanGorden
ruangan
3. Pengadaan
Ambal
4. Pengadaan
kipas angin besar
5. Mading/Pusat
informasi perpustakaan
6. Pembenahan
administrasi perpustakaan:
7. Service
& pembelian CD Writer komputer untuk perpustakaan
8. Menyempurnakan
software perpustakaan
9. Cetak
Kartu kendali buku
10. Cetak
kartu pinjaman
11. Kantong
buku
12. Cetak
Lebel buku
13. Cetak
Kartu perpustakaan
14. ATK,
dll
1. Pengadaan
buku dan media belajar lainnya:
1. Buku
pelajaran @ 5 eks x 13 pel. X 3 kelas
2. Pengadaan
buku referensi
3. Pengadaan
buku pengetahuan umum, karya sastra, dll.
4. Pengadaan
CD/DVD pembelajaran yang memadai
2.
Penerbitan kartu perpustakaan
3.
Inventarisasi bahan pustaka
4.
Entri buku pustakan pada SIM
5.
Katalogisasi, lebeling buku pustaka
6.
Pembuatan dan pengiriman proposal bantuan buku/jurnal/majalah dan bahan
pustaka lainnya
7.
Memanfaatkan SIM Perpustakaan
8.
Mengikuti Lomba Perpustakaan
9.
Perbaikan buku yang rusak
10.
Pelayanan pinjaman bahan pustaka
11.
Penerbitan Surat Tanda Bebas Perpustakaan (STBP)
|
|
||
Jumlah
|
I. SUMBER DANA
1.
RAPBS tahun 2014-2015;
2.
Subsidi dana SBI 2014-2015;
3.
Siswa baru tahun 2014-2015;
4.
Pemerintah, lembaga swasta, penerbit dll. yang tidak mengikat
J. JENIS-JENIS
LAYANAN PERPUSTAKAAN
1.
Peminjaman berbagai jenis buku pelajaran, referensi, sastra, majalah, dll.
2.
Multimedia (TV, VCD/DVD, Infokus, dll
3.
Pemutaran Film-film/CD/DVD pembelajaran
4.
E-Library learning
K. STRUKTUR
PENGELOLA PERPUSTAKAAN
1.
Penanggungjawab
: ZAINAB, S.Pd (Kepala Sekolah)
2.
Kepala Perpustakaan : SIRMIANSYAH, S.Pd
4.
Bag.
Teknis :
ARIANSYAH, S.Pd
5.
Bag. Layanan/Sirkulasi : GUSTINAWATI, S.Pd
L. PENUTUP
Program
kerja perpustakaan ini merupakan acuan, pedoman dan rencana untuk 1 tahun.
Program kerja ini diharapkan dapat menjadi titik awal kemajuan perpustakaan SDN
8 SILIH NARA Peran serta semua pihak
sangat berpengaruh pada realisasi program ini. Karenanya, diharapkan semua
pihak dapat terlibat baik secara langsung maupun tidak lagsung dalam rangka
merealisasikan berbagai program yang telah dibuat.
………….., Juli 2014
Mengetahui:
Kepala Perpustakaan
Kepala
SDN 8 SILIH NARA
ZAINAB,
S.Pd
SIRMIANSYAH, S.Pd
NIP………………………..
NIP………………………
PROGRAM KERJA MINGGUAN
NO
|
HARI
|
JENIS KEGIATAN
|
WAKTU
|
1
|
Senin-Sabtu
|
Setiap istirahat siswa mengunjungi perpustakaan
|
a. Istirahat pertama
b.Istirahat kedua
|
2
|
Senin- Sabtu
|
Pagi sebelum KBM berjalan siswa diharapkan pagi membaca di
perpustakaan kurang lebih 10 menit maupun lebih, terjadwal sebagai berikut:
|
Sebelum KBM dimulai
|
3
|
Senin
|
Satu minggu satu kali diadakan sosialisasi mengenai
perkembangan perpust maupun pengumuman mengenai perlombaan di perpustakaan
|
Istirahat pertama
|
4
|
Jum’at
|
Satu minggu sekali diadakan mading yang menyusun warga
sekolah dari siswa,pendidik maupun tenaga kependidikan
|
Sepulang sekolah
|
5
|
Senin – Sabtu
|
Pelayanan bahan rujukan maupun bahan pustaka oleh
pustakawan kepada pengguna meliputi:
SD
Negeri Ngandagan
|
Selama jam kerja perpustakaan ” Aneka Ilmu”
|
6
|
Sabtu
|
Penyiangan bahan pustaka mingguan
|
Sepulang jam kerja
|
7
|
Senin dan Rabu Sabtu
|
Nonton pemutaran kegiatan siswa diperpustakaan maupun film
dokumenter kegiatan,film sejarah jadwal disesuaikan
|
Istirahat pertama
|
8
|
Jum’at
|
Rapat petugas perpustakawan
|
Pulang sekolah
|
PROGRAM KERJA BULANAN
NO
|
HARI
|
JENIS KEGIATAN
|
WAKTU
|
1
|
Sabtu
|
Diadakan membaca bersama dengan Perpusda menggunakan
sarana Perpstakaan Keliling yang diikuti warga sekolah
|
Menyesuaikan
|
2
|
Minggu terakhir dalam satu bulan
|
Diadakan lomba Sinopsis bagi siswa –siswa SD Negeri
Ngandagan di perpustakaan ” aneka Ilmu”
|
Menyesuaikan
|
3
|
Minggu terakhir dalam satu bulan
|
Diadakan lomba kerajinan membaca di perpustakaan dan lomba
karya mading dalam rangka promosi perpustakaan
|
Menyesuaikan
|
4
|
Satu bulan satu kali
|
Diadakan penyiangan buku satu bulan satu kali
|
Sepulang sekolah
|
5
|
Minggu terkhir dalam bulan
|
Penyerahan laporan bulanan kepada kepala perpustakaan dan
kepala sekolah oleh pustakawan
|
Menyesuaikan
|
6
|
Sabtu
|
Penyiangan bahan pustaka mingguan
|
Sepulang jam kerja
|
PROGRAM KERJA TAHUNAN
NO
|
HARI
|
JENIS KEGIATAN
|
WAKTU
|
1
|
Awal tahun
|
Diadakan Temu Kembali oleh pustakan dalam Bahan pustaka
maupun Bahan Rujukan
|
menyesuaikan
|
2
|
Awal tahun
|
Penghitungan jumlah buku dan pembukuan bahan pustaka
|
Menyesuaikan
|
3
|
Awal tahun
|
Diadakan meeting mengenai perkembangan perpustakaan ”
Aneka Ilmu”
|
Menyesuaikan
|
4
|
Awal tahun
|
Diadakan promosi bahan pustaka dan perpustakaan bagi warga
sekitar sekolah dan warga sekolah menggunakan pamflet maupun menggunakan
media informasi di program TI
|
Menyesuaikan
|
5
|
Awal tahun
|
Mengumpulkan laporan tahunan oleh pustakawan kepada kepala
perpustakaan dan kepala sekolah
|
Menyesuaikan
|
PELAYANAN PERPUSTAKAAN sdn 8
silih nara
A.
Pengertian Pelayanan Perpustakaan
Perpustakaan berfungsi sebagai salah
satu faktor yang mempercepat akselerasi transfer ilmu pengetahuan, oleh karena
nya perpustakaan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam
sistem pendidikan suatu lembaga. Selain itu juga perpustakaan berfungsi sebagai
sumber informasi, dan merupakan penunjang yang penting artinya bagi suatu
riset ilmiah, sebagai bahan acuan atau referensi.
Melihat fungsi dari perpustakan yang
sedemikian “penting” maka layaklah diperhatikan oleh Pustakawan atau pun
pengguna perpustakaan bahwa perpustakaan semestinya mampu mengimbangi
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan berbagai aspek lainnya,
oleh karena nya kesan perpustakaan sebagai institusi kuno harus mulai dikikis,
termasuk juga masalah pelayanan perpustakaan yang harus memulai pelayanan
yang berorientasi pengguna.
Layanan di perpustakaan ideal nya dapat
lebih memikat, bersahabat, cepat, dan akurat, ini berarti orientasi pelayanan
perpustakaan harus didasarkan pada kebutuhan pengguna, antisipasi perkembangan
teknologi informasi dan pelayanan yang ramah, dengan kata lain menempatkan
pengguna sebagai salah satu faktor penting yang mempengaruhi kebijakan pada
suatu perpustakaan, kesan kaku pelayanan diperpustakaan harus dieliminir
sehingga perpustakaan berkesan lebih manusiawi.
Secara umum pelayanan di perpustakaan
dapat diartikan suatu kegiatan atau aktivitas dalam memberikan jasa layanan
kepada pengunjung perpustakaan tanpa membedakan status sosial, ekonomi,
kepercayaan maupun status lainnya.
B.
Jenis Layanan Perpustakaan
Layanan
diperpustakaan secara teknis terbagi kedalam 3 kategori, yaitu:
1.
Layanan
Teknis. Layanan ini biasanya berupa pengadaan dan pengolahan bahan pustaka,
serta menginformasikan bahan pustaka yang telah diolah, serta ketersediaan
berbagai fasilitas penunjang lainnya.
2.
Layanan
Pemakai. Biasanya layanan yang berhubungan langsung dengan pengguna
perpustakaan yaitu: Sirkulasi, Skirpsi, Referensi, Reserve, OPAC,
Internet, Multi Media dan lain sebagainya
3.
Layanan
Administrasi. Layanan Administrasi terdiri dari dua kategori, yaitu layanan
untuk administrasi perpustakaan/staf perpustakaan dan administrasi untuk
pengguna perpustakaan, jenis layanan biasa nya berupa surat menyurat dan pengarsipan
dokumen.
C. Sistem Pelayanan
Perpustakaan
Perpustakaan
perlu menentukan sistim pelayanan yang jelas, agar pengunjung dapat
memanfaatkan koleksi buku yang ada di perpustakaan dengan baik. Ada 2 sistim
pelayanan perpustakaan yang dikenal dewasa ini :
1.
Pelayanan
Terbuka
Pada
sistem pelayanan terbuka anggota atau peminjam dapat langsung memilih buku yang
dikehendali secara bebas pada rak buku. Dan jika mengalami kesulitan dapat
meminta bantuan pada petugas perpustakaan.
2.
Pelayanan
Tertutup
Pada
pelayanan tertutup para peminjam atau pengunjung tidak bisa langsung mengambil
buku yang diinginkan pada rak buku, tetapi harus melihat dulu di laci katalog
buku. Setelah ditemukan dicatat di nomor klas buku dan diberikan pada petugas.
Selanjutnya petugas perpustakaan mengambilkan buku yang dimaksud.Untuk dapat
melaksanakan pelayanan dengan baik pada kedua macam sistem pelayan perpustakaan
tersebut diperlukan beberapa syarat, yaitu:
a. Koleksi harus
disusun secara sistematis
1. Koleksi buku atau
brosur dan leaflet disusun menurut nomer panggilnya.
2. Koleksi majalah
menurut bidang subjek luas, yang di dalamnya disusun menurut abjad judul
majalahnya.
3. Koleksi rujukan
menurut jenis publikasinya, yang berbentuk buku disusun menurut nomer panggil
dan yang berupa majalah disusun menurut abjad judul, namun disimpan di dalam
ruang koleksi rujukan. Ruang koleksi rujukan sejogyanya dekat dengan ruang baca
perpustakaan, agar pengguna dapat menggunakan bahan rujukan sewaktu ia
memerlukan.
b. Alat temu kembali
koleksi pustaka harus lengkap :
1. Katalog
buku/brosur/leaflet. Harus dapat ditelusur dari berbagai titik telusur, yaitu
dari nama pengarang, judul, lembaga penerbit, maupun subjek.
2. Katalog majalah,
katalog ini penting untuk menunjukkan judul-judul majalah yang dimiliki
perpustakaan. Selain informasi mengenai judul diperlukan juga data tentang
volume, nomor, dan tahun terbitnya agar pengguna dapat memastikan apakah ia
akan menggunakan koleksi majalah perpustakaan tersebut atau harus mencari di
perpustakaan lain yang memiliki volume/nomor tertentu.
3. Indeks artikel
majalah dan monograf analitik. Indeks tersebut biasanya memuat judul-judul
artikel yang dikutip dari majalah dan buku/monograf semacam prosiding, risalah
dan lain-lain yang isinya terdiri atas artikel/karya tulis. Indeks majalah/monograf
analitik ada juga yang dilengkapi dengan abstrak, anotasi atau ringkasan karya
tulis.
c. Pendaftaran
1. Pendaftaran biasa
dilakuakan di awal, dimana harus mengisi sebuah form dan identitas diri sesuai
kartu identitas. Lalu menginputkan kode pin untuk kondisi unik. Biasanya untuk
peminjaman pertama, dapat dilakukan dengan meninggalkan karu identitas sebelum
kartu anggota jadi.
2. Membayar uang
administrasi untuk biaya penggantian pembuatan kartu anggota.
3. Data anggota disimpan
di database digital maupun manual. Digital disini berupa data yang disimpan
kedalam komputer. Lalu data manual merupakan data yang dicatat dibuku secara
tulis tangan.
d. Peminjaman
1. Setelah konsumen
mendapatkan buku yang diinginkan maka selanjutnya dapat ke bagian administrasi
untuk melakukan peminjaman
2. Pihak administrsi
melakukan pengecekan data anggota di database. Lalu dicocokan dengan kartu
anggota yg di bawa oleh anggota dan pin yang di masukkan oleh peminjam
Penyusunan
dokumen/literatur secara sistematik di rak sebenarnya sudah memudahkan
pustakawan/pengguna mencari dokumen. Pengguna yang memerlukan suatu subjek
tertentu bila menemukan satu koleksi pustaka mengenai subjek tersebut akan
dapat 9 pula menemukan judul koleksi pustaka lain dalam kelompok subjek
tersebut, karena letak koleksi pustaka bersubjek sama selalu ditempatkan saling
berdekatan.
D.
Sistem Pelayanan di perpustakaan sekolah
Layanan
di perpustakaan sekolah bertujuan untuk menyajikan informasi guna kepentingan
peningkatan pelaksanaan proses belajar mengajar dan rekreasi bagi semua warga
sekolah dengan mempergunakan bahan pustaka yang dimilikinya. Sebagai suatu
lembaga jasa, keberhasilan perpustakaan sangat tergantung dari sistem dan
pelaksanaan aspek layanannya kepada para pemakainya. Secara umum, perpustakaan yang
berhasil adalah perpustakaan yang banyak dikunjungi oleh masyarakat pemakainya
untuk memanfaatkan sumber-sumber informasi yang ada didalamnya.
Oleh
karena itu, perpustakaan sekolah agar dapat melaksanakan layanan yang baik
hendaknya harus mempunyai petugas perpustakaan yang aktif (Perpustakaan
Nasional RI, 1994:71). Ditinjau dari sasaran yang dituju, maka ada tiga jenis
layanan yang diberikan oleh perpustakaan sekolah menurut Hengky Latul
(1990:80), yaitu:
1. Layanan kepada guru
yaitu, dengan memberikan kegiatan berupa peningkatan pengetahuan guru mengenai
subjek yang menjadi bidangnya, membantu guru dalam mengajar di kelas,
menyediakan pesanan bahan pustaka bahan pustaka yang dibutuhkan mata pelajaran
tertentu, menyediakan bahan informasi bagi kepentingan penelitian yang
diperlukan oleh guru dalam rangka meningkatkan profesinya, menyediakan jam
cerita, dan mengisi jam pelajaran yang kosong.
2. Layanan kepada murid
yaitu dengan memberikan kegiatan berupa menyediakan bahan pustaka untuk
memperluas pengetahuan, menyediakan bahan pustaka untuk memperdalam bidang yang
diminati, menyediakan bahan pustaka untuk meningkatkan keterampilan,
menyediakan kemudahan kepada murid untuk mengadakan penelitian, dan mengadakan
efektifitas untuk meningkatkan minat baca.
3. Layanan kepada
manajemen sekolah yaitu dengan cara perpustakaan sekolah secara aktif membantu
pimpinan sekolah dan guru dalam bidang perencanaan, pelaksanaan, pemanduan, dan
penilaian program-program pendidikan di sekolah.
Apabila
semua sasaran yang diatas telah terpenuhi, maka suatu perpustakaan sudah bisa
dianggap berhasil dalam menjalankan sistem pelayanannya.
E. Aktifitas layanan
di perpustakaan sekolah.
Aktifitas
layanan di perpustakaan sekolah beraneka ragam jenisnya. Tapi kebanyakan
perpustakaan sekolah yang ada, hanya memberikan layanan berupa peminjaman bahan
pustaka berupa buku. Berikut adalah berbagai aktifitas layanan pada
perpustakaan sekolah (Sulistyo-basuki 2005:69-70):
1. Peminjaman bahan
pustaka(buku) baik buku-buku yang menunjang kegiatan belajar mengajar ataupun
buku-buku fiksi seperti cerita adat dan novel.
2. Menyediakan
sumber-sumber informasi bagi murid atau guru dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
murid atau guru tentang berbagai bidang ilmu pengetahuan.
3. Sekolah yang
mempunyai perpustakaan sekolah yang dikelola dengan baik ditempatkan dalam
ruangan yang cukup besar dengan fasilitas yang memadai dapat mengadakan “jam
perpustakaan”. Ruang perpustakaan harus besar, sebab pada jam ini murid-murid
satu kelas diharuskan mengadakan berbagai macam penyelidikan tentang berbagai
seni subjek yang berhubungan dengankurikulum sekolah. Kemudian murid-murid
ditugaskan menyusun karangan singkat tentang subjek yang telah diselidiki
sehingga hasil karya mereka yang baik, dapat dipakai untuk menambah koleksi
pada perpustakaan tersebut.
4. Melayani kebutuhan
pelajar dalam kelas. Hal tersebut dapat dilakukan, bila guru kelas memerlukan
bahan-bahan dari perpustakaan untuk membantu pelajarannya.
5. Memberikan pelatihan
kepada anak (pendidikan pemakai) supaya mereka dapat menggunakan bahan
perpustakaan secara mahir seperti memakai kamus, ensiklopedia, membaca peta dan
globe, mengadakan penelitian sesuai dengan tugas dari guru.
6. Bimbingan minat baca.
Sesuai dengan fungsi dan tujuannya, perpustakaan sekolah memegang peranan
penting dalam peningkatan minat baca. Perpustakaan membantu mendorong dan
mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca yang menuju kebiasaan
belajar mandiri. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memberikan bimbingan
minat baca yaitu, memperkenalkan cara membaca yang baik karena membaca yang
baik merupakan modal fisik yang sangat diperlukan
7. Layanan pemesanan
buku, yaitu merupakan layanan bagi pengguna yang menginginkan suatu buku bacaan
namun perpustakaan tersebut tidak memilikinya, maka pengguna bisa memesan
kepada pustakawan untuk memasukkannya pada daftar buku yang akan dibeli.
8. Layanan fasilitas
computer dan internet seiring berkembangnya jaman, perpustakaan juga harusnya
menyediakan layanan internet dimana pengguna dapat juga mencari informasi
melalui media tersebut sehingga tidak terlalu terpaku dengan sumber buku saja.
9. Layanan audiovisual,
yaitu layanan yang dapat membantu pengguna untuk mendapatkan ilmu pengetahuan
melalui media berupa TV kabel, VCD/DVD, dan kaset dengan cara seperti pemutaran
film-film yang penuh akan unsur edukasi untuk menunjang
kegiatan belajar mengajar agar lebih menarik dan tidak membosankan
10. Peminjaman majalah,
merupakan salah satu layanan yang bertujuan sebagai media rekreasi bagi
pengguna yang telah seharian penuh melakukan kegiatan belajar, sehingga dapat
menghibur mereka agar kembali bersemangat untuk menghadapi pelajaran
berikutnya.
11. Layanan story
telling,
merupakan layanan yang dapat membantu para murid untuk belajar mendengarkan,
menagkap, dan mengerti apa yang seseorang bicarakan.
Semua
hal di atas adalah beberapa bentuk aktifitas pelayanan di perpustakaan sekolah
yang ideal. Namun, di Indonesia ini, beberapa sekolah apalagi sekolah negeri
tidak dapat menyediakan layanan tersebut apabila tidak ada anggaran dari
pemerintah yang dikhususkan untuk perbaikan fasilitas perpustakaan. Karena
memang semua aktifitas tersebut terbilang mahal dananya.
F.
Tujuan dan Fungsi Pelayanan Perpustakaan
1. Pelayanan
perpustakaan meliputi layanan:
1.
pada
berbagai jenis perpustakaan,
2.
ruang
baca,
3.
sirkulasi
bahan pustaka,
4.
rujukan,
5.
abstrak
dan indeks,
6.
informasi
mutakhir,
7.
literatur
dan sebagainya.
2. Perpustakaan adalah
pelayanan. Pelayanan berarti kesibukan. Bahan-bahan pustaka sewaktu-waktu harus
tersedia bagi mereka yang memerlukannya. Tidak ada perpustakaan kalau tidak ada
layanan.
3. Suatu tanda yang
menunjukkan profesi pustakawan adalah kegiatan layanan dan pustakawan harus
selalu memperhatikan kebutuhan pembacanya dalam bidang literatur. Perpustakaan
menjadi penting jika berhasil menyediakan bahan pustaka secara cepat dan tepat.
Agar dapat mengerjakan itu semua dengan baik maka bagian layanan teknis harus
mengolah bahan pustaka sebaik-baiknya.
4. Tujuan utama
perpustakaan ialah melayani pembaca memperoleh bahan perpustakaan yang mereka
perlukan. Bahan perpustakaan yang terkumpul dipakai di tempat dan dibawa
pulang. Bahan perpustakaan yang banyak tetapi rendah pemakaiannya menunjukkan
bahan perpustakaan itu kurang baik.
5. Perpustakaan sekolah
memberikan pelayanan kepada guru, murid, dan orang tua murid. Guru-guru dipacu
untuk memakai perpustakaan sehingga mereka juga dapat menyuruh murid-murid
untuk mencari bahan yang ada di perpustakaan. Perpustakaan sekolah melatih
murid agar dapat mencari informasi secara mandiri.
6. Layanan kepada
masyarakat tidak memandang perbedaan ras, umur, jenis kelamin, dan dasar
pendidikan. Karena itu cakupan koleksi luas sekali. Ini dimaksudkan agar
perpustakaan dapat memberikan kepuasan kepada mereka. Juga tingkat ke dalaman
materi koleksi begitu luas dari yang paling sederhana sampai yang paling sulit.
Fungsi perpustakaan umum adalah untuk rekreasi dan penelitian. Fungsi
pendidikan tak dapat ditinggalkan, sebab ada masyarakat yang tak dapat
melanjutkan pelajaran formal. Mereka dapat belajar di perpustakaan umum sampai
memiliki pengetahuan yang setaraf dengan mereka yang terpelajar. Bahkan mungkin
melebihi mereka karena kebiasaan belajar mandiri membuka kesempatan untuk
belajar seumur hidup.
7. Pelayanan pada
perpustakaan khusus diberikan kepada sekelompok pemakai khusus dalam bidang
yang khusus pula. Tetapi jika masyarakat luar menghendaki, mereka dapat
menggunakan perpustakaan tersebut atas persetujuan penyelenggara perpustakaan.
8. Layanan ruang baca
merupakan bagian pokok dalam kegiatan layanan perpustakaan, selain layanan
sirkulasi dan layanan teknis.
9. Upaya untuk
meningkatkan mutu layanan perpustakaan tidak boleh dipisahkan dengan kegiatan
pustakawan sehari-hari.
10. Sirkulasi Bahan
Pustaka menyangkut masalah peredaran bahan-bahan perpustakaan yang dimiliki
oleh perpustakaan dengan para pemakainya. Yang dibahas adalah masalah
peminjaman, misalnya bahan-bahan yang boleh dipinjam, jangka waktu peminjaman,
jam buka perpustakaan, dan statistik untuk membuat laporan perpustakaan.
Umumnya perpustakaan meminjamkan buku hanya pada masyarakat di lingkungan
tertentu. STAFF
Pustakawan
adalah anggota staf berkualifikasi profesional yang bertanggung jawab atas
perencanaan dan pengelolaan sebuah perpustakaan, sedapat mungkin dibantu staf
yang cukup,bekerja sama dengan semua anggota komunitas,dan berhubungan dengan
perpustakaan umum lainya.
Peran pustakawan bervariasi tergantung
pada kondisi saat ini. Di dalam konteks khusus, ada ranah umum pengetahuan yang
penting jika pustakawan mengembangkan dan mengoperasikan jasa perpustakaan yang
efektif: yaitu mencakup sumber daya, manajemen perpustakaan dan informasi serta
pengajaran. Di dalam lingkungan jaringan yang makin berkembang, pustakawan
harus Kompeten dalam perencanaan dan pengajaran keterampilan menangani
informasi yang berbeda-beda bagi konsumen dan penerbit. Dengan demikian,
pustakawan harus melanjutkan pengembangan dan pelatihan profesionalnya.
LAYANAN
PENINGKATAN MINAT BACA
Layanan Peningkatan Minat Baca
Layanan Peningkatan Minat Baca
Peningkatan minat baca adalah suatu hal
yang sangat peting tetapi seolah dilupakan orang. Kita mempercayakan pembinaan
ini kepada sekolah, tetapi ternyata sekolah tidak berhasil. Mutu sekolah dari
berbagai tingkatan terus merosot. Orang tua sebenarnya juga harus ikut
meningkatkan minat baca anak di rumah.
Bacaan anak lelaki tidak sama dengan
anak perempuan, jangan kita paksa anak remaja membaca buku seperti yang kita
inginkan. Membaca mendorong kita untuk berpikir. Selain itu kita juga
memperoleh pengalaman yang tidak terhingga. Dengan bacaan kita bisa mengetahui
bagaimana orang-orang Indian di AS dibantai, bagaimana Pangeran Dipenegoro
menghadapi peluru tentara Belanda.
Cara meningkatkan minat baca bagi orang
AS ialah dengan jalan menyediakan buku-buku di perpustakaan. Terutama di
perpustakaan sekolah. Alternatif lain ialah perpustakaan umum. Kedua jenis perpustakaan
ini hidup dengan baik karena pajak.
Dari perpustakaan kita bisa memperoleh
banyak ide. Tetapi di negara kita, perpustakaan belum membudaya. Memang zaman
Belanda sudah ada perpustakaan, tetapi itu untuk kepentingan mereka. Rakyat di
pedesaan belum mengerti apakah perpustakaan itu.
KESIMPULAN
Pelayanan
perpustakaan terbagi 2, yaitu layanan terbukan dan layanan tertutup.
Perpustakaan adalah salah satu tempat yang menyediakan layanannya. Layanan –
layanan yang dimiliki pustaka antara lain terdiri dari 3 layanan pokok. Layanan
itu seperti layanan teknis, layanan penguna, dan layanan administrasi
perpustakaan.
Layanan
perpustakaan mempunyai fungsinya masing-masing, apabila ke semua layanan
bergabung menjadi satu, maka itu akan membuat kegiatan perpustakaan menjadi
tepat guna dan berdaya guna bagi siswanya tentunya.
Keseluruhan
layanan itu haruslah disatu padukan sehingga layanan itu mendapatkan respon
yang positif dari pembacanya, dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi
pembacanya. Dalam aktivitas layanan perpustakaan juga terdapat permasalahan dan
nantinya juga ada solusi-solusi berdasarkan peraturan perpustakaan tersebut.
PELAYANAN PERPUSTAKAAN
A. Pengertian Sistem Layanan Perpustakaan
Layanan pengguna perpustakaan merupakan aktivitas perpustakaan dalam memberikan jasa layanan kepada pengguna perpustakaan, khususnya kepada anggota perpustakaan. Jumlah jenis atau macam layanan pengguna perpustakaan sebenarnya cukup banyak. Semua layanan tersebut penyelenggaraannya disesuaikan dengan kondisi tenaga perpustakaan dan kebutuhan penggunanya.
Layanan pembaca merupakan kegiatan peberian pelayanan kepada pengunjung perpustakaan sekolah dalam menggunakan buku-buku dan bahan-bahan pustaka lainnya. Pengunjung perpustakaan sekolah pada dasarnya meliputi murid-murid,guru-guru dan anggota staf lainnya. Pelayanan kepada pengunjung tersebut dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya apabila pelayanan teknisnya dikerjakan dengan baik pula.
Salah satu tujuan didirikannya perpustakaan adalah untuk mendaya gunakan agar koleksi yang dimiliki dapat digunakan semaksial mungkin oleh pengguna. Agar koleksi dan fasilitas perpustakaan dapat dimanfaatkan dengan baik maka perlu diadakan layanan. Layanan perpustakaan pada hakikatnya adalah pemberian segala informasi kepada pengguna perpustakaan dan penyedia segala sarana penelusuran informasi yang tersedia diperpustakaan yang merujuk kepada sebuah informasi. Dalam melaksanakan kegiatan layanan perpustakaan perlu diperhatikan asas layanan, yakni sebagai berikut :
1. Selalu berorientasi kepada kebutuhan dan kepentingan pengguna perpustakaan.
2. Layanan yang diberikan atas dasar keseragaman,keadilan,merata dan memandang pengguna perpustakaan sebagai satu kesatuan yang menyeluruh dan tidak dipandang secara individual.
3. Layanan perpustakaan dilandasai dengan tata aturan yang jelas tujuan untuk engoptimalkan fungsi layanan.peraturan perpustakaan perlu didukung oleh semua pihak agar layanan perpustakaan berjalan dengan baik.
4. Layanan dilaksanakan dengan mempertimbangan factor kecepatan,ketepatan, dan kemudahan dengan didukung oleh administrasi yang baik.
Layanan pengguna perpustakaan merupakan aktivitas perpustakaan dalam memberikan jasa layanan kepada pengguna perpustakaan, khususnya kepada anggota perpustakaan. Jumlah jenis atau macam layanan pengguna perpustakaan sebenarnya cukup banyak. Semua layanan tersebut penyelenggaraannya disesuaikan dengan kondisi tenaga perpustakaan dan kebutuhan penggunanya.
Layanan pembaca merupakan kegiatan peberian pelayanan kepada pengunjung perpustakaan sekolah dalam menggunakan buku-buku dan bahan-bahan pustaka lainnya. Pengunjung perpustakaan sekolah pada dasarnya meliputi murid-murid,guru-guru dan anggota staf lainnya. Pelayanan kepada pengunjung tersebut dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya apabila pelayanan teknisnya dikerjakan dengan baik pula.
Salah satu tujuan didirikannya perpustakaan adalah untuk mendaya gunakan agar koleksi yang dimiliki dapat digunakan semaksial mungkin oleh pengguna. Agar koleksi dan fasilitas perpustakaan dapat dimanfaatkan dengan baik maka perlu diadakan layanan. Layanan perpustakaan pada hakikatnya adalah pemberian segala informasi kepada pengguna perpustakaan dan penyedia segala sarana penelusuran informasi yang tersedia diperpustakaan yang merujuk kepada sebuah informasi. Dalam melaksanakan kegiatan layanan perpustakaan perlu diperhatikan asas layanan, yakni sebagai berikut :
1. Selalu berorientasi kepada kebutuhan dan kepentingan pengguna perpustakaan.
2. Layanan yang diberikan atas dasar keseragaman,keadilan,merata dan memandang pengguna perpustakaan sebagai satu kesatuan yang menyeluruh dan tidak dipandang secara individual.
3. Layanan perpustakaan dilandasai dengan tata aturan yang jelas tujuan untuk engoptimalkan fungsi layanan.peraturan perpustakaan perlu didukung oleh semua pihak agar layanan perpustakaan berjalan dengan baik.
4. Layanan dilaksanakan dengan mempertimbangan factor kecepatan,ketepatan, dan kemudahan dengan didukung oleh administrasi yang baik.
B. Jenis-Jenis Layanan Perpustakaan
1. Pelayanan Sirkulasi
a. Pengertian Pelayanan Sirkulasi
Pelayanan sirkulasi adalah pelayanan yang menyangkut peredaran bahan-bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan. Pada pelayanan sirkulasi ini dilakukan proses peminjaman bahan pustaka yang boleh dipinjam, penentuan jangka waktu peminjaman,pengembalian bahan pustaka yang dipinjam dan pembuatan statistik peminjaman untuk membuat laporan perpustakaan.
Untuk melancarkan pekerjaan bagian sirkulasi, perlu dibuatkan buku petunjuk yang memuat keterangan-keterangan mengenai :
o Peraturan penggunaan bahan pustaka
o Macam-macam bahan pustaka yang boleh dan tidak boleh dipinjam.
o Jangka waktu peminjaman, besar denda apabila terlambat mengembalikan, menghilangkan atau merusakkan buku yang dipinjam.
o Keterangan jam buka perpustakaan
o Keterangan mengenai tanda-tanda pada koleksi
o Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.
1. Pelayanan Sirkulasi
a. Pengertian Pelayanan Sirkulasi
Pelayanan sirkulasi adalah pelayanan yang menyangkut peredaran bahan-bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan. Pada pelayanan sirkulasi ini dilakukan proses peminjaman bahan pustaka yang boleh dipinjam, penentuan jangka waktu peminjaman,pengembalian bahan pustaka yang dipinjam dan pembuatan statistik peminjaman untuk membuat laporan perpustakaan.
Untuk melancarkan pekerjaan bagian sirkulasi, perlu dibuatkan buku petunjuk yang memuat keterangan-keterangan mengenai :
o Peraturan penggunaan bahan pustaka
o Macam-macam bahan pustaka yang boleh dan tidak boleh dipinjam.
o Jangka waktu peminjaman, besar denda apabila terlambat mengembalikan, menghilangkan atau merusakkan buku yang dipinjam.
o Keterangan jam buka perpustakaan
o Keterangan mengenai tanda-tanda pada koleksi
o Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.
b. Tugas Layanan Sirkulasi
1. Peminjaman Buku
Ada tiga system layanan perpustakan, yakni sistem layanan terbukan (open access), system layanan tertutup (close acces), dan system layanan campuran (mixed access), ketiga sistim layanan ini ada hubungannya dengan cara bagaimana perpustakaan memberikan kesempatan kepada pembacanya untuk menemukan bahan pustaka. Masing-masing system tersebtu mempunyai dan kelemahan.
a. Sistem Layanan Terbukan (open Acces)
System layanan ini memberikan kebebasan kepada pamakai untuk mencari dan menemukan bahan pustakan yang diperlukan secara langsung. Tujuan system ini layanan terbuka adalah memberikan kesempatan kepada pemakai untuk mendapatkan koleksi seluas-luasnya, tidak hanya sekedar membaca-baca, tetapi mengetahui berbagai alternative dari pilihan koleksi yang ada dirak, yang kira-kira dapat mendukung penelitiannya, system layanan terbuka biasanya diterapkan untuk layanan di perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, dan perpustakaan perguruan tinggi.
Ada beberapa kelebihan yang dapat diambil, apabila perpustakaan menggunakan system ini, antara lain adalah :
a. Pemakai bebas memilih bahan pustaka dirak
b. Pemakai tidak harus menggunakan catalog
c. Pemakai dapat mengganti bahan pustaka yang isinya mirip, jika bahan pustaka yang dicari tidak ada
d. Pemakai dapat membandingkan isi bahan pustaka dengan judul yang dicarinya
e. Menghemat bahan pustaka lebih bermanfaat dan didayagunakan
f. Menghemat tenaga petugas layanan,
Ada tiga system layanan perpustakan, yakni sistem layanan terbukan (open access), system layanan tertutup (close acces), dan system layanan campuran (mixed access), ketiga sistim layanan ini ada hubungannya dengan cara bagaimana perpustakaan memberikan kesempatan kepada pembacanya untuk menemukan bahan pustaka. Masing-masing system tersebtu mempunyai dan kelemahan.
a. Sistem Layanan Terbukan (open Acces)
System layanan ini memberikan kebebasan kepada pamakai untuk mencari dan menemukan bahan pustakan yang diperlukan secara langsung. Tujuan system ini layanan terbuka adalah memberikan kesempatan kepada pemakai untuk mendapatkan koleksi seluas-luasnya, tidak hanya sekedar membaca-baca, tetapi mengetahui berbagai alternative dari pilihan koleksi yang ada dirak, yang kira-kira dapat mendukung penelitiannya, system layanan terbuka biasanya diterapkan untuk layanan di perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, dan perpustakaan perguruan tinggi.
Ada beberapa kelebihan yang dapat diambil, apabila perpustakaan menggunakan system ini, antara lain adalah :
a. Pemakai bebas memilih bahan pustaka dirak
b. Pemakai tidak harus menggunakan catalog
c. Pemakai dapat mengganti bahan pustaka yang isinya mirip, jika bahan pustaka yang dicari tidak ada
d. Pemakai dapat membandingkan isi bahan pustaka dengan judul yang dicarinya
e. Menghemat bahan pustaka lebih bermanfaat dan didayagunakan
f. Menghemat tenaga petugas layanan,
Selain kelebihan bermanfaat, system layanan terbuka juga
memiliki beberapa kelemahan antara lain adalah :
a. Pemakai cenderung mengembalikan bahan pustaka seenaknya, sehingga mengacaukan dalam penyusunan bahan pustakan di rak.
b. Lebih besar kemungkinan kehilangan bahan pustaka
c. Tidak semua pemakai paham benar dalam mencari bahan pustaka dirak apalagi jika koleksinya sudah banyak
d. Bahan pustaka lebih cepat rusak
e. Terjadi perubahan susunan bahan pustaka di rak. Sehingga perlu penambahan terus menerus.
a. Pemakai cenderung mengembalikan bahan pustaka seenaknya, sehingga mengacaukan dalam penyusunan bahan pustakan di rak.
b. Lebih besar kemungkinan kehilangan bahan pustaka
c. Tidak semua pemakai paham benar dalam mencari bahan pustaka dirak apalagi jika koleksinya sudah banyak
d. Bahan pustaka lebih cepat rusak
e. Terjadi perubahan susunan bahan pustaka di rak. Sehingga perlu penambahan terus menerus.
b. Sistem layanan tertutup (close access)
Pada system layanan koleksi tertutup, pemakai tidak boleh langsung mencari dan mengambil bahan pustakan di rak, teteapi petugas perpustakaan yang akan mencarikan dan mengambilnya di rak. Dengan menggunakan system ini petugas akan lebih sibuk karena harus mencari bahan pustaka dirak, tertama pada jam-jam sibuk pada saat banyak pemakai yang memerlukan bahan pustakan, oleh karena itu, pemakai harus mencari nomor panggil bahan pustaka melalui catalog yang disediakan.
Kelebihan dengan menggunakan system ini layanan tertutup adalah sebagai berikut :
a. Bahan pustakan tersusun rapi dirak, karena hanya petugas yang mengambil dan mengembalikan koleksi
b. Kemungkinan kehilangan bahan pustaka sangat kecil
c. Bahan pustakan tidak cepat rusak
d. Penempatan kembali bahan pustaka yang telah digunakan ke rak lebih cepat
e. Pengawasan dapat dilakukan secara longgar
f. Proses temu kembali dapat dilakukan lebih efektif
Pada system layanan koleksi tertutup, pemakai tidak boleh langsung mencari dan mengambil bahan pustakan di rak, teteapi petugas perpustakaan yang akan mencarikan dan mengambilnya di rak. Dengan menggunakan system ini petugas akan lebih sibuk karena harus mencari bahan pustaka dirak, tertama pada jam-jam sibuk pada saat banyak pemakai yang memerlukan bahan pustakan, oleh karena itu, pemakai harus mencari nomor panggil bahan pustaka melalui catalog yang disediakan.
Kelebihan dengan menggunakan system ini layanan tertutup adalah sebagai berikut :
a. Bahan pustakan tersusun rapi dirak, karena hanya petugas yang mengambil dan mengembalikan koleksi
b. Kemungkinan kehilangan bahan pustaka sangat kecil
c. Bahan pustakan tidak cepat rusak
d. Penempatan kembali bahan pustaka yang telah digunakan ke rak lebih cepat
e. Pengawasan dapat dilakukan secara longgar
f. Proses temu kembali dapat dilakukan lebih efektif
Adapun kekurangan dengan menggunakan system layanan tertutup
adalah sebagai berikut :
a. Pemakai tidak bebas dan kurang puas dalam menemukan bahan pustaka
b. Bahan pustaka yang didapat kadang-kadang tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai
c. Catalog cepat rusak
d. Tidak semua pemakai paham dalam menggunakan teknik mencari bahan pustaka melalui catalog
e. Tidak sama koleksi dimanfaatkan dan didayagunkan oleh pemakai
f. Perpustakaan lebih sibuk
a. Pemakai tidak bebas dan kurang puas dalam menemukan bahan pustaka
b. Bahan pustaka yang didapat kadang-kadang tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai
c. Catalog cepat rusak
d. Tidak semua pemakai paham dalam menggunakan teknik mencari bahan pustaka melalui catalog
e. Tidak sama koleksi dimanfaatkan dan didayagunkan oleh pemakai
f. Perpustakaan lebih sibuk
c. Sistem Layanan Campuran (mixed access)
Layanan campuran merupakan gabungan layanan terbuka dan tertutup. Layanan campuran ini biasanya digunakan oleh Perpustakaan Perguruan Tinggi. Untuk koleksi skripsi, referensi, dan thesis dilayani secara tertutup melalui katalog. Sedangkan untuk koleksi yang bersifat umum menggunakan layanan terbuka.
Pada system layanan campuran perpustakaan dapat menerpkan dua system pelayanan sekaligus, yaitu layanan terbuka dan layanan tertutup. Perpustakaan yang menggunakan system ini layanan campuran biasanya memberikan layanan secara tertutup untuk koleksi skripsi, koleksi referens atau tesis, sedangkan untuk koleksi lainya menggunak system layanan terbuka.
System layanan campuran ini biasanya diterapkan di perpustakaan peruguruan tinggi dan perpustakaan sekolah. Kelebihan layanan campuran ini biasanya diterapkan di perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakan sekolah.
Kelebihan system layanan campuran adalah sebagai berikut :
a. Pemakai langsung menggunakan koleksi referens dan koleksi umum secara bersamaan
b. Tidak memerlukan ruang baca khusus koleksi refens
c. Meghemat tenaga layanan.
Layanan campuran merupakan gabungan layanan terbuka dan tertutup. Layanan campuran ini biasanya digunakan oleh Perpustakaan Perguruan Tinggi. Untuk koleksi skripsi, referensi, dan thesis dilayani secara tertutup melalui katalog. Sedangkan untuk koleksi yang bersifat umum menggunakan layanan terbuka.
Pada system layanan campuran perpustakaan dapat menerpkan dua system pelayanan sekaligus, yaitu layanan terbuka dan layanan tertutup. Perpustakaan yang menggunakan system ini layanan campuran biasanya memberikan layanan secara tertutup untuk koleksi skripsi, koleksi referens atau tesis, sedangkan untuk koleksi lainya menggunak system layanan terbuka.
System layanan campuran ini biasanya diterapkan di perpustakaan peruguruan tinggi dan perpustakaan sekolah. Kelebihan layanan campuran ini biasanya diterapkan di perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakan sekolah.
Kelebihan system layanan campuran adalah sebagai berikut :
a. Pemakai langsung menggunakan koleksi referens dan koleksi umum secara bersamaan
b. Tidak memerlukan ruang baca khusus koleksi refens
c. Meghemat tenaga layanan.
Adapun kelemahan system layanan campuran adalah sebagai berikut
:
a. Petugas sulit mengontrol pemakai yang menggunakan koleksi referens dan koleksi umum sekaligus
b. Ruang koleksi referens dan koleksi umum menjadi Satu
c. Perlu pengawasan yang lebih ketat
Langkah-langkah peminjaman pustaka sebagai berikut:
1. Peminjam menunjukkan kartu anggota yang masih berlaku.
2. Petugas mencatat.
a. Nomor atau nama anggota yang bersangkutan.
b. Tanggal kembali pada kartu buku.
c. Tanggal kembali pada lembaran tanggal kembali (date due slip) untuk
mengingatkan peminjam waktu penggembalian buku.
d. Nomor panggil buku(call number) dan tanggal kembali buku pada kartu induk peminjaman anggota bersangkutan, bila menggunakan sistem kartu besar.
3. Peminjam menanda tangani kartu buku.
4. Buku diserahkan kepada peminjam.
5. Petugas menyusun kartu buku pada kotak kartu buku berdasarkan tanggal kembali.
6. Petugas menyusun kartu induk peminjaman berdasarkan nomor urut kartu anggota
Semua langkah kerja peminjaman bertujuan untuk :
a. Menggunakan koleksi dan menghindari hilangnya bahan pustaka.
b. Mengetahui siapa peminjam buku serta berapa jumlah buku yang dipinjamnya.
c. Mengetahui batas waktu pengembalian buku-buku yang sedang beredar.
a. Petugas sulit mengontrol pemakai yang menggunakan koleksi referens dan koleksi umum sekaligus
b. Ruang koleksi referens dan koleksi umum menjadi Satu
c. Perlu pengawasan yang lebih ketat
Langkah-langkah peminjaman pustaka sebagai berikut:
1. Peminjam menunjukkan kartu anggota yang masih berlaku.
2. Petugas mencatat.
a. Nomor atau nama anggota yang bersangkutan.
b. Tanggal kembali pada kartu buku.
c. Tanggal kembali pada lembaran tanggal kembali (date due slip) untuk
mengingatkan peminjam waktu penggembalian buku.
d. Nomor panggil buku(call number) dan tanggal kembali buku pada kartu induk peminjaman anggota bersangkutan, bila menggunakan sistem kartu besar.
3. Peminjam menanda tangani kartu buku.
4. Buku diserahkan kepada peminjam.
5. Petugas menyusun kartu buku pada kotak kartu buku berdasarkan tanggal kembali.
6. Petugas menyusun kartu induk peminjaman berdasarkan nomor urut kartu anggota
Semua langkah kerja peminjaman bertujuan untuk :
a. Menggunakan koleksi dan menghindari hilangnya bahan pustaka.
b. Mengetahui siapa peminjam buku serta berapa jumlah buku yang dipinjamnya.
c. Mengetahui batas waktu pengembalian buku-buku yang sedang beredar.
2. Pengembalian Buku
Tidak semua pengunjung perpustakaan senang membaca diperpustakaan sehingga harus meminjam buku yang mereka butuhkan. Buku yang dipinjam pengguna harus dikembalikan keperpustakaan. Pengembalian bahan pustaka tersebut harus tepat pada waktunya, agar pengguna yang lain dapat mempergunakan bahan pustaka tersebut. Hal ini berhubungan erat dengan jumlah bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan. Sebuah perpustakaan yang memiliki koleksi yang terbatas, pada umumnya pengembalian bahan pustaka yang tepat waktu merupakan hal yang sangat penting, termaksuk penentuan waktu peminjaman bahan pustaka yang sangat singkat. Dengan demikian perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan pengguna, karena memiliki koleksi yang sangat terbatas.
Sesuai dengan peminjaman, perpustakaan juga membutuhkan beberapa sarana untuk pengembalian bahan pustaka. Sarana ini berguna untuk memperlancar kegiatan pengembalian bahan pustaka diperpustakaan. Sarana pengembalian bahan pustaka yang biasa digunakan terdiri dari:
1. Kartu buku
2. Stempel “tanda kembali” untuk memberikan tanda bukti bagi pengguna bahwa bahan pustaka yang dipinjamnya telah dikembalikan.
Tidak semua pengunjung perpustakaan senang membaca diperpustakaan sehingga harus meminjam buku yang mereka butuhkan. Buku yang dipinjam pengguna harus dikembalikan keperpustakaan. Pengembalian bahan pustaka tersebut harus tepat pada waktunya, agar pengguna yang lain dapat mempergunakan bahan pustaka tersebut. Hal ini berhubungan erat dengan jumlah bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan. Sebuah perpustakaan yang memiliki koleksi yang terbatas, pada umumnya pengembalian bahan pustaka yang tepat waktu merupakan hal yang sangat penting, termaksuk penentuan waktu peminjaman bahan pustaka yang sangat singkat. Dengan demikian perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan pengguna, karena memiliki koleksi yang sangat terbatas.
Sesuai dengan peminjaman, perpustakaan juga membutuhkan beberapa sarana untuk pengembalian bahan pustaka. Sarana ini berguna untuk memperlancar kegiatan pengembalian bahan pustaka diperpustakaan. Sarana pengembalian bahan pustaka yang biasa digunakan terdiri dari:
1. Kartu buku
2. Stempel “tanda kembali” untuk memberikan tanda bukti bagi pengguna bahwa bahan pustaka yang dipinjamnya telah dikembalikan.
Pada waktu bahan pustaka dikembalikan oleh peminjam, petugas
harus memeriksa apakah kondisi dari bahan pustaka dalam keadaan baik atau tidak
dan apakah waktu pengembalian bahan pustaka terlambat atau tidak. Pelayanan
pengembalian pada perpustakaan kecil, bagian ini sering dijadikan satu dengan bagian
peminjaman. Tetapi untuk perpustakaan besar bagian ini dapat berdiri sendiri.
Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004 : 81): Langkah kerja yang dilakukan oleh perpustakaan dalam prosedur pengembalian bahan perpustakaan adalah:
1. Memeriksa keutuhan buku dan tanggal kembali pada lembar tanggal kembali setelahpengguna menyerahkan bahan perpustakaan yang akan dikembalikan.
2. Mengambil kartu buku berdasarkan tanggal kembali.
3. Mengambil kartu pinjaman dari kotak kartu pinjaman berdasarkan nomor anggota yang tertera pada kartu buku.
4. Membubuhkan stempel tanda “kembali” pada kartu buku, lembar tanggal kembali, dan kartu pinjaman.
5. Mengembalikan kartu buku pada kantong buku.
6. Mengembalikan kartu pinjam kedalam kotak kartu buku.
7. Mengelompokkan buku menurut kode bukunya untuk dikembalikan ke dalam rak.
8. Memilih buku:
a. Yang rusak tetapi masih dapat diperbaiki diletakkan pada suatu tempat untuk dikirim ke unit perawatan.
b. Yang rusak tidak dapat diperbaiki diletakkan pada tempat lain untuk disiangi.
Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004 : 81): Langkah kerja yang dilakukan oleh perpustakaan dalam prosedur pengembalian bahan perpustakaan adalah:
1. Memeriksa keutuhan buku dan tanggal kembali pada lembar tanggal kembali setelahpengguna menyerahkan bahan perpustakaan yang akan dikembalikan.
2. Mengambil kartu buku berdasarkan tanggal kembali.
3. Mengambil kartu pinjaman dari kotak kartu pinjaman berdasarkan nomor anggota yang tertera pada kartu buku.
4. Membubuhkan stempel tanda “kembali” pada kartu buku, lembar tanggal kembali, dan kartu pinjaman.
5. Mengembalikan kartu buku pada kantong buku.
6. Mengembalikan kartu pinjam kedalam kotak kartu buku.
7. Mengelompokkan buku menurut kode bukunya untuk dikembalikan ke dalam rak.
8. Memilih buku:
a. Yang rusak tetapi masih dapat diperbaiki diletakkan pada suatu tempat untuk dikirim ke unit perawatan.
b. Yang rusak tidak dapat diperbaiki diletakkan pada tempat lain untuk disiangi.
3. Statistik Pengunjung/Pinjaman
Tugas ketiga bagian sirkulasi adalah membuat statistic pengunjung dan peminjaman untuk mengetahui seberapa jauh pelayanan perpustakaan sekolah, misalnya berapa jumlah pengunjung pada setiap harinya, setiap bulannya, atau setiap tahunnya,berapa jumlah buku yang dipinjam,golongan buku apa yang sering dipinjam dan sebagainnya.
Statistic pengunjung dan peminjaman harus dibuat dengan sebaik-baiknya,sebab hasilnya selain dapat dijadikan dasar pembuatan laporan, juga dapat dijadikan dasar dalam membuat perencanaan pengadaan buku-buku.
Untuk menghitung jumlah pengunjung dapat dilihat pada daftar hadir perpustakaan sekolah yang seharusnya disediakan dipintu masuk perpustakaan. Janganlah menghitung jumlah pengunjung berdasarkan jumlah pinjaman karena tidak semua pengunjung itu meminjam buku. Selain itu pengunjung meminjam buku lebih dari satu sehingga jumlah pengunjung tidak sama dengan jumlah peminjam.
Dari hasil perhitungan statistic pengunjung dan peminjaman bulanan dimasukkan ke dalam statistic pengunjung dan pinjaman tahunan sehingga dapat diketahui perkembangan pengunjung dan peminjamannya. Apakah semakin lama semakin berkurang atau semakin meningkat. Semua ini dapat dijadikan dasar dalam perencanaan pengembangan perpustakaan sekolah.
Hasil perhitungan statistic seperti yang dijelaskan dapat ditunjukkan kepada siapa saja dengan membuat grafik peminjaman dan grafik pengunjung. Penyajian dalam bentuk grafik ini akan mudah dimengerti banyak orang.
Untuk mengetahui aktifitas layanan maka perlu dibuat suatu statistik layanan sirkulasi.Statistik sirkulasi ini sangat berguna untuk:
a. Menyajikan dan menerangkan data atau kegiatan layanan sirkulasi agar diketahui danmudah dibaca.
b. Salah satu bentuk laporan kegiatan pelayanan sirkulasi kepada pimpinan perpustakaan atau kepada pimpinan yang lebih tinggi.
c. Mensistematiskan bentuk dokumentasi kegiatan sirkulasi.
d. Bahan perbandingan kegiatan sirkulasi antara kurun waktu tertentu.
e. Bahan evaluasi kegiatan sirkulasi baik dari segi kuantitas pelayanan maupun dari segikualitas pelayanan.
Data yang harus dikumpulkan untuk statistik sirkulasi ini minimal adalah:
a.Data pengunjung perpustakaan, yaitu data yang menunjukkan banyaknya pengunjungperpustakaan baik yang melakukan peminjaman maupun yang tidak.
b. Data peminjaman, yaitu data banyaknya bahan pustaka yang dipinjam. Biasanya dikelompokkan menurut nomor klasifikasi dan/atau jenis bahan pustakanya.
c. Data peminjam, yaitu data banyaknya anggota perpustakaan yang melakukan transaksi peminjaman bahan pustaka. Biasanya dikelompokkan berdasarkan murid (kelas 1, 2 atau 3), atau jurusan (IPA, IPS dll), guru, dan staf administrasi.
d. Sesudah data terkumpul maka data tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk tabel,atau grafik maupun teks lengkap, atau bahkan kombinasi dari ketiganya.
Tugas ketiga bagian sirkulasi adalah membuat statistic pengunjung dan peminjaman untuk mengetahui seberapa jauh pelayanan perpustakaan sekolah, misalnya berapa jumlah pengunjung pada setiap harinya, setiap bulannya, atau setiap tahunnya,berapa jumlah buku yang dipinjam,golongan buku apa yang sering dipinjam dan sebagainnya.
Statistic pengunjung dan peminjaman harus dibuat dengan sebaik-baiknya,sebab hasilnya selain dapat dijadikan dasar pembuatan laporan, juga dapat dijadikan dasar dalam membuat perencanaan pengadaan buku-buku.
Untuk menghitung jumlah pengunjung dapat dilihat pada daftar hadir perpustakaan sekolah yang seharusnya disediakan dipintu masuk perpustakaan. Janganlah menghitung jumlah pengunjung berdasarkan jumlah pinjaman karena tidak semua pengunjung itu meminjam buku. Selain itu pengunjung meminjam buku lebih dari satu sehingga jumlah pengunjung tidak sama dengan jumlah peminjam.
Dari hasil perhitungan statistic pengunjung dan peminjaman bulanan dimasukkan ke dalam statistic pengunjung dan pinjaman tahunan sehingga dapat diketahui perkembangan pengunjung dan peminjamannya. Apakah semakin lama semakin berkurang atau semakin meningkat. Semua ini dapat dijadikan dasar dalam perencanaan pengembangan perpustakaan sekolah.
Hasil perhitungan statistic seperti yang dijelaskan dapat ditunjukkan kepada siapa saja dengan membuat grafik peminjaman dan grafik pengunjung. Penyajian dalam bentuk grafik ini akan mudah dimengerti banyak orang.
Untuk mengetahui aktifitas layanan maka perlu dibuat suatu statistik layanan sirkulasi.Statistik sirkulasi ini sangat berguna untuk:
a. Menyajikan dan menerangkan data atau kegiatan layanan sirkulasi agar diketahui danmudah dibaca.
b. Salah satu bentuk laporan kegiatan pelayanan sirkulasi kepada pimpinan perpustakaan atau kepada pimpinan yang lebih tinggi.
c. Mensistematiskan bentuk dokumentasi kegiatan sirkulasi.
d. Bahan perbandingan kegiatan sirkulasi antara kurun waktu tertentu.
e. Bahan evaluasi kegiatan sirkulasi baik dari segi kuantitas pelayanan maupun dari segikualitas pelayanan.
Data yang harus dikumpulkan untuk statistik sirkulasi ini minimal adalah:
a.Data pengunjung perpustakaan, yaitu data yang menunjukkan banyaknya pengunjungperpustakaan baik yang melakukan peminjaman maupun yang tidak.
b. Data peminjaman, yaitu data banyaknya bahan pustaka yang dipinjam. Biasanya dikelompokkan menurut nomor klasifikasi dan/atau jenis bahan pustakanya.
c. Data peminjam, yaitu data banyaknya anggota perpustakaan yang melakukan transaksi peminjaman bahan pustaka. Biasanya dikelompokkan berdasarkan murid (kelas 1, 2 atau 3), atau jurusan (IPA, IPS dll), guru, dan staf administrasi.
d. Sesudah data terkumpul maka data tersebut diolah dan disajikan dalam bentuk tabel,atau grafik maupun teks lengkap, atau bahkan kombinasi dari ketiganya.
2. Pelayanan Referensi
Selain tugas layanan sirkulasi, pelayanan perpustakaan juga bertugas dibidang pelayanan referensi. Pelayanan sirkulasi berhubungan dengan peminjaman dan pengembalian buku-buku sedangkan layanan referensi berhubungan dengan pelayanan pemberian informasi dan pemberian bimbingan belajar.
Higgin (1980) mendefinisikan pelayan referensi ini sebagai kegiatan perpustakaan dalam mejawab pertanyaan pengguna dengan menggunakan koleksi referensi sebagai alat bantu. Sedangkan menurut Hutchins (1944) pelayanan referensi itu adalah layanan yang bersifat pribadi dan langsung bagi mereka yang mencari informasi diperpustakaan untuk berbagai tujuan, dan juga semacam kegiatan perpustakaan yang bertujuan menyediakan informasi tersebut semudah mungkin.
Walaupun definisi tersebut bervariasi tetapi pada dasarnya definsi tersebut mempunyai tujuan dan pengertian yang sama yaitu kegiatan perpustakaaan untuk membantu pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan koleksi referensi sebagai alat bantu serta memberikan bbibingan untuk menemukan dan memakai koleksi referensi.
a. Fungsi layanan Referensi
1. Layanan Informasi
Perpustakaan sekolah harus mempu meberikan pelayanan informasi,dimana pada perpustakaan sekolah yang sudah maju petugas pelayanan informasi ini menjadi tanggungjawab petugas referensi, sedangkan pada perpustakaan sekolah yang masih baru dirintis yang tenaganya sangat terbatas, pelayanan informasi ini langsung ditangani oleh kepala perpustakaan sekolah itu sendiri.
Pada prinsipnya pelayanan informasi diajukan untuk memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pengjung perpustakaan sekolah yang membutuhkan keterangan-keterangan dan memberikan petunjuk tentang bahan-bahan tertentu yang tidak mungkin dapat dilayani oleh bagian sirkulasi.
Tugas pelayanan informasi ini akan bisa terselenggarakan dengan sebaik-baiknya tergantung pada dua factor, yaitu factor kelengkapan koleksi dan factor kemampuan petugas.
a. Kelengkapan Koleksi
Kelengkapan koleksi yang tersedia diperpustakaan sekolah sangat mepengaruhi terhadap pelayan informasi.bagaimana dapat menunjukkan bahan-bahan tententu sementara buku yang tersedia belum memadai. Oleh sebab itu pengadaan bahan-bahan pustaka harus diusahakan secara kontinu. Apabila tidak mampu membeli buku-buku, usahkanlah dengan cara lain,isalnya meminjam dari perpustakaan sekolah lain,menjadi sumbangan dari pihak lain dan sebagainya.
Dalam rangka pelayanan informasi ini koleksi referensi seperti kamus, Ensiklopedi,buku pegangan, buku tahunan, almanac, laporanpenelitian ilmiah, skipsi,thesis,disertasi, dan lainnya jangan diperbolehkan dibawa pulang tetapi hanya sekedar dibaca diruang baca atau ruang referensi. Begitu pula buku-buku yang jumlahnnya hanya satu dan koleksi khusus seperti majalah, surat kabar, peta, globe dan sebagainya jangan diperbolehkan dibawa pulang, tetapi sekedar dibaca diruangan saja.
Tentunya tidaklah mungkin guru,siswa mengetahui secara menyeluruh buku-buku mana yang jumlahnya hanya satu dan buku mana yang julahnya lebih dari satu yang boleh dipinjam dan dibawa pulang. Untuk mengatasi hal tersebut caranya adalah memberikan tanda “R” yang berarti buku referensi. Dengan demikian apabila seorang siswa yang ingin meminjam buku untk dibawa pulang dan ternyata pada label buku ada tanda “R” maka tidak diperbolehkan untuk dibawa pulang tetapi hanya boleh dibaca diruang baca atau ruang referensi saja.
Selain tugas layanan sirkulasi, pelayanan perpustakaan juga bertugas dibidang pelayanan referensi. Pelayanan sirkulasi berhubungan dengan peminjaman dan pengembalian buku-buku sedangkan layanan referensi berhubungan dengan pelayanan pemberian informasi dan pemberian bimbingan belajar.
Higgin (1980) mendefinisikan pelayan referensi ini sebagai kegiatan perpustakaan dalam mejawab pertanyaan pengguna dengan menggunakan koleksi referensi sebagai alat bantu. Sedangkan menurut Hutchins (1944) pelayanan referensi itu adalah layanan yang bersifat pribadi dan langsung bagi mereka yang mencari informasi diperpustakaan untuk berbagai tujuan, dan juga semacam kegiatan perpustakaan yang bertujuan menyediakan informasi tersebut semudah mungkin.
Walaupun definisi tersebut bervariasi tetapi pada dasarnya definsi tersebut mempunyai tujuan dan pengertian yang sama yaitu kegiatan perpustakaaan untuk membantu pengguna perpustakaan dalam menemukan informasi dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan koleksi referensi sebagai alat bantu serta memberikan bbibingan untuk menemukan dan memakai koleksi referensi.
a. Fungsi layanan Referensi
1. Layanan Informasi
Perpustakaan sekolah harus mempu meberikan pelayanan informasi,dimana pada perpustakaan sekolah yang sudah maju petugas pelayanan informasi ini menjadi tanggungjawab petugas referensi, sedangkan pada perpustakaan sekolah yang masih baru dirintis yang tenaganya sangat terbatas, pelayanan informasi ini langsung ditangani oleh kepala perpustakaan sekolah itu sendiri.
Pada prinsipnya pelayanan informasi diajukan untuk memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pengjung perpustakaan sekolah yang membutuhkan keterangan-keterangan dan memberikan petunjuk tentang bahan-bahan tertentu yang tidak mungkin dapat dilayani oleh bagian sirkulasi.
Tugas pelayanan informasi ini akan bisa terselenggarakan dengan sebaik-baiknya tergantung pada dua factor, yaitu factor kelengkapan koleksi dan factor kemampuan petugas.
a. Kelengkapan Koleksi
Kelengkapan koleksi yang tersedia diperpustakaan sekolah sangat mepengaruhi terhadap pelayan informasi.bagaimana dapat menunjukkan bahan-bahan tententu sementara buku yang tersedia belum memadai. Oleh sebab itu pengadaan bahan-bahan pustaka harus diusahakan secara kontinu. Apabila tidak mampu membeli buku-buku, usahkanlah dengan cara lain,isalnya meminjam dari perpustakaan sekolah lain,menjadi sumbangan dari pihak lain dan sebagainya.
Dalam rangka pelayanan informasi ini koleksi referensi seperti kamus, Ensiklopedi,buku pegangan, buku tahunan, almanac, laporanpenelitian ilmiah, skipsi,thesis,disertasi, dan lainnya jangan diperbolehkan dibawa pulang tetapi hanya sekedar dibaca diruang baca atau ruang referensi. Begitu pula buku-buku yang jumlahnnya hanya satu dan koleksi khusus seperti majalah, surat kabar, peta, globe dan sebagainya jangan diperbolehkan dibawa pulang, tetapi sekedar dibaca diruangan saja.
Tentunya tidaklah mungkin guru,siswa mengetahui secara menyeluruh buku-buku mana yang jumlahnya hanya satu dan buku mana yang julahnya lebih dari satu yang boleh dipinjam dan dibawa pulang. Untuk mengatasi hal tersebut caranya adalah memberikan tanda “R” yang berarti buku referensi. Dengan demikian apabila seorang siswa yang ingin meminjam buku untk dibawa pulang dan ternyata pada label buku ada tanda “R” maka tidak diperbolehkan untuk dibawa pulang tetapi hanya boleh dibaca diruang baca atau ruang referensi saja.
b.KemampuanPetugas
Perpustakaan sekolah yang telah maju khususnya disekolah menengah dan sekolah tinggi memepunyai tenaga yang cukup banyak, sehingga ada petugas yang menjabat sebagai kepala perpustakaan sekolah, ada juga dibagian sirkulasi dan ada pula yang bertugas dibagian referensi. Tetapi perpustakaan sekolah yang masih tahap perintisan petugasnya sedikit atau mungkin hanya satu sehingga selain sebagai kepala perpustakaan juga sekaligus petugas sirkulasi dan referensi. Petugas referensi, baik itu merangkap kepala sekolah atau petugas khusus referensi harus mempunyai pengetahuan yang luas dan mengetahui isi dan ciri khas setiap bahan referensi, seperti kamus, eksiklopedi,almanac dan sebagainya.
Selain itu petugas referensi harus mempunyai sikap yang lemah lembut, sabar, tidak cepat bosan dan putus asa dan yang paling penting lagi petugas referensi harus mapu mengadakan ‘human relation’ dengan pengunjung perpustakaan sekolah sehingga pengunjung tidak merasa takut minta bantuan kepada petugas referensi, pengunjung merasa aman apabila berada didalamperpustakaansekolah.
2.LayananBimbingan
Secara umum bimbingan berarti proses pemberian bantuan secara kontinu kepada murid-urid dengan memperhatikan keadaan individu murid tersebut, sehingga murid tersebut dapat maju semaksimal mungkin dalam kehidupannya. Sedangkan bimbingan belajar adalah proses pemberian bantuan bimbingan belajar secara kontinu kepada murid dalam rangka mencapai penyesuaian dan kemajuan pendidikan.
Memberikan bimbingan kepada para pemakai Perpustakaan untuk mencari bahan pustaka dalam kelompok koleksi referensi yang tepat sesuai dengan bidang masing-masing, dan bagaimana pula cara menggunakannya untuk mencari informasi yang dikehendaki.
Untuk melaksanakan bimbingan belajar seorang pembimbing yang dalam hal ini termasuk pustakawan harus sedikit banyak memahami konsep dasar tentang belajar, seperti hakikat belajar, prinsip-prinsip belajar dan sebagainya. Selain itu pula memahami kesulitan belajar yang biasa terjadi dan bagaimana mengatasinya. Pemahaman tentang konsepsi dasar inilah nantinya diharapkan dapat diaplikasikan dalam proses pemberian bimbingan belajar kepada pengunjung perpustakaan sekolah.
b.Tujuan Layanan Referensi
Perpustakaan sekolah yang telah maju khususnya disekolah menengah dan sekolah tinggi memepunyai tenaga yang cukup banyak, sehingga ada petugas yang menjabat sebagai kepala perpustakaan sekolah, ada juga dibagian sirkulasi dan ada pula yang bertugas dibagian referensi. Tetapi perpustakaan sekolah yang masih tahap perintisan petugasnya sedikit atau mungkin hanya satu sehingga selain sebagai kepala perpustakaan juga sekaligus petugas sirkulasi dan referensi. Petugas referensi, baik itu merangkap kepala sekolah atau petugas khusus referensi harus mempunyai pengetahuan yang luas dan mengetahui isi dan ciri khas setiap bahan referensi, seperti kamus, eksiklopedi,almanac dan sebagainya.
Selain itu petugas referensi harus mempunyai sikap yang lemah lembut, sabar, tidak cepat bosan dan putus asa dan yang paling penting lagi petugas referensi harus mapu mengadakan ‘human relation’ dengan pengunjung perpustakaan sekolah sehingga pengunjung tidak merasa takut minta bantuan kepada petugas referensi, pengunjung merasa aman apabila berada didalamperpustakaansekolah.
2.LayananBimbingan
Secara umum bimbingan berarti proses pemberian bantuan secara kontinu kepada murid-urid dengan memperhatikan keadaan individu murid tersebut, sehingga murid tersebut dapat maju semaksimal mungkin dalam kehidupannya. Sedangkan bimbingan belajar adalah proses pemberian bantuan bimbingan belajar secara kontinu kepada murid dalam rangka mencapai penyesuaian dan kemajuan pendidikan.
Memberikan bimbingan kepada para pemakai Perpustakaan untuk mencari bahan pustaka dalam kelompok koleksi referensi yang tepat sesuai dengan bidang masing-masing, dan bagaimana pula cara menggunakannya untuk mencari informasi yang dikehendaki.
Untuk melaksanakan bimbingan belajar seorang pembimbing yang dalam hal ini termasuk pustakawan harus sedikit banyak memahami konsep dasar tentang belajar, seperti hakikat belajar, prinsip-prinsip belajar dan sebagainya. Selain itu pula memahami kesulitan belajar yang biasa terjadi dan bagaimana mengatasinya. Pemahaman tentang konsepsi dasar inilah nantinya diharapkan dapat diaplikasikan dalam proses pemberian bimbingan belajar kepada pengunjung perpustakaan sekolah.
b.Tujuan Layanan Referensi
pada dasarnya layanan referensi
mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Memungkinkan pengguna perpustakaan menemukan informasi dengan cepat dan tepat.
2. Memungkinkan pengguna melakukan penelusuran literature atau informasi dengan pilihan yang lebih luas.
3. Memungkinkan pengguna menggunakan koleksi referensi yang tepat guna.
1. Memungkinkan pengguna perpustakaan menemukan informasi dengan cepat dan tepat.
2. Memungkinkan pengguna melakukan penelusuran literature atau informasi dengan pilihan yang lebih luas.
3. Memungkinkan pengguna menggunakan koleksi referensi yang tepat guna.
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH
DINAS PENDIDIKAN
SD
NEGERI 8 SILIH NARA
Jalan Takengon-Angkup.Burni
Bius Kec.Silih Nara.Kode Pos
24562
SURAT KEPUTUSAN KEPALA SD NEGERI 8 SILIH NARA
NOMOR : 421.2 / 57 / SK / SD / 2015
TENTANG
PENETAPAN PENGURUS
PERPUSTAKAAN
Menimbang
|
:
|
a.
|
Bahwa untuk kelancaran pelaksanaan peningkatan mutu belajar pada SD Negeri 8 Silih Nara kecamatan Silih Nara
Kabupaten Aceh Tengah perlu menetapkan Pengelolaan
Pengurus Perpustakaan sebagai pembantu kepala sekolah dalam mengelola kelengkapan Administrasi
Sekolah di SD Negeri
8 Silih Nara.
|
|
|
b
|
Bahwa untuk maksud
tersebut perlu di tetapkan dalam suatu surat keputusan Kepala SD Negeri 8 Silih Nara.
|
Mengingat
|
:
|
1.
|
Undang
– Undang Nomor 7 (drt)
Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten, Kabupaten dalam lingkungan Daerah
Provinsi Sumatra Utara jo. Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1974 Tentang
Pembentukan Kabupaten Aceh Tenggara (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 64,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 1107).
|
|
|
2.
|
Undang
– Undang Nomor 44 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Aceh (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3893).
|
|
|
3.
|
Undang
– Undang Nomor 18 Tahun 2001
tentang Otonomi Khusus Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4134).
|
|
|
4.
|
Undang
– Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistim Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4301).
|
|
|
5.
|
Undang
– Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan peraturan
pemerintah undang – undang nomor tahun 2005 tentang perubahan atau undang –
undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun
2005 Nomor 38 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4493).
|
|
|
6.
|
Undang
– Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan antara pusat dan daerah (Lembaran Negara Tahun
2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438).
|
|
|
7.
|
Peraturan Pemerintah 25 Nomor Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun
2000 Nomor 54 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952).
|
|
|
8.
|
Qanun Kabupaten Aceh Tengah Nomor 1 Tahun 2005 tentang
APBD Kabupaten Aceh Tengah Anggaran 2005).
|
|
|
9.
|
Keputusan Bupati Aceh Tengah no 224 tahun 2005 tanggal
16 Juli 2005 tentang pembentukan Tim PKS-BBM bidang Pendidikan.
|
M E M U T U S K A N
Menetapkan
Pertama
|
:
|
Menetapkan Pengelolaan
pengurus Perpustakaan yang namanya
tercantum pada Lampiran I pada surat keputusan ini.
|
Kedua
|
:
|
Segala biaya akibat di keluarkanya keputusan ini
di bebankan kepada biaya yang relevan.
|
Ketiga
|
:
|
Hal
– hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur lebih lanjut.
|
Keempat
|
:
|
Keputusan
ini mulai berlaku sejak Tanggal di tetapkan dengan ketentuan apabila ternyata
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan di adakan perbaikan sebagai mana
mestinya.
|
|
Ditetapkan Di
Pada Tanggal
|
: Burni Bius
: 05 Agustus 2016
|
|
Kepala SD Negeri 8 Silih Nara
ZAINAB,
S.Pd
NIP. 19610406 198410 2 001
|
Lampiran I :
Keputusan Kepala SD Negeri 8 Silih Nara Kecamatan Silih Nara
Nomor : 421.2 / 57 / SK / SD / 2015
Tanggal : 05 Agustus 2016
PENETAPAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN
Pada SD Negeri 8 Silih Nara Kecamatan Silih Nara. Kabupaten Aceh
Tengah.
Tahun 2016
NO
|
NAMA / NIP
|
TEMPAT TANGGAL LAHIR
|
PENDIDIKAN TERAKHIR
|
Ket
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1.
|
ARIANSYAH, S.Pd
NIP.-
|
Burni Bius,
18
Juli 1957
|
S-I
2017
|
|
2.
|
SIRMIANSYAH, S.Pd
NIP.-
|
Aceh
Tengah,
01
Oktober 1988
|
S-I
Bahasa
Inggris
2012
|
|
|
Burni Bius, 05 Agustus 2016
Kepala
SD Negeri 8 Silih Nara
ZAINAB,
S.Pd
NIP. 19610406
198410 2 001
|
0 komentar:
Posting Komentar