Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
SD NEGERI 8 SILIH NARA
SD NEGERI 8 SILIH NARA
Melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah Setiap Rabu Di Halaman Sekolah siswa dituntut membaca buku yang berbeda setiap hari rabu, hal ini merupakan program GLS yang bertujuan untuk mengembangkan minat siswa dalam mencapai minat baca siswa, dan pada hari rabu siswa-siswi SDN 8 Silih Nara tidak melaksanakan Senam Pagi karena pada hari itu digantikan dengan program GLS, bukan hanya itu SDN 8 Silih Nara melaksanakan GLS setiap harinya di dalam kelas 5 menit sebelum proses Belajar Mengajar dimulai.
Dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa, pemerintah melalui
kemdikbud meluncurkan sebuah gerakan yang disebut Gerakan Literasi Sekolah.
Gerakan ini bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga
tercipta pembalajaran sepanjang hayat.
Praktik pendidikan perlu menjadikan sekolah sebagai organisasi
pembelajaran agar semua warganya tumbuh sebagai pembelajar sepanjang hayat.
Untuk mendukungnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Gerakan
Literasi Sekolah (GLS).
GLS memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti
sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di
dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.
dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.
Terobosan penting ini hendaknya melibatkan semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan, mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga satuan pendidikan. Pelibatan orang tua peserta didik dan masyarakat juga menjadi komponen penting dalam GLS.
TUJUAN UMUM
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik
melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah
yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
TUJUAN KHUSUS
1.
Menumbuhkembangkan
budaya literasi membaca dan menulis siswa di sekolah
2.
Meningkatkan kapasitas
warga dan lingkungan sekolah agar literat
3.
Menjadikan sekolah
sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu
mengelola pengetahuan
4.
Menjaga keberlanjutan
pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai
strategi membaca
PRINSIP-PRINSIP GERAKAN LITERASI SEKOLAH
1.
Sesuai dengan tahapan
perkembangan peserta didik berdasarkan karakteristiknya
2.
Dilaksanakan secara
berimbang; menggunakan berbagai ragam teks dan memperhatikan
kebutuhan
peserta didik
3.
Berlangsung secara
terintegrasi dan holistik di semua area kurikulum
4.
Kegiatan literasi
dilakukan secara berkelanjutan
5.
Melibatkan kecakapan
berkomunikasilisan
6.
Mempertimbangkan
keberagaman
TAHAPAN PELAKSANAAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH
1.
Penumbuhan minat baca
melalui kegiatan 15 menit membaca (Permendikbud No. 23 Tahun 2015)
2.
Meningkatkan kemampuan
literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan
3.
Meningkatkan kemampuan
literasi di semua mata pelajaran: menggunakan buku pengayaan dan strategi
membaca di semua mata pelajaran
0 komentar:
Posting Komentar